- tvone - habib
Haru, Pedagang Nasi Bungkus di Gresik 'Ngesot' demi Mendapatkan Bantuan
Gresik, Jawa Timur- Seorang pedagang kaki lima yang sehari- hari berjualan nasi bungkus asal Kecamatan Panceng, rela 'ngesot' demi mendapatkan bantuan tunai dari pemerintah pusat.
Pria penyandang disabilitas bernama Anang Ma'ruf, warga Panceng Gresik itu, mengaku rela jauh datang dari Gresik bagian Utara menuju wilayah selatan Gresik, demi mengambil bantuan tunai, karena dagangannya sempat sepi akibat dampak pandemi Covid- 19.
"Ya terima kasih pemerintah, terima kasih pak polisi, bantuan uang ini sangat membantu kami untuk melanjutkan hidup,"ucapnya.
Merasa iba sejumlah anggota polisi yang sedang melakukan pengamanan dilokasi penyaluran bantuan, berusaha membujuk Anang, agar mau digendong petugas ke tempat pencairan sumbangan.
Sayangnya, meski berkali- kali petugas polisi menawarkan bantuan, si pedagang nasi bungkus di jalanan ini, lebih memilih jalan sendiri dengan cara 'ngesot' lantaran mengalami cacat fisik dibagian kakinya.
"Mohon maaf pak polisi, saya jalan sendiri saja, tidak apa- apa kok. Saya sudah terbiasa beraktifitas seperti ini," ujar si pedagang sambil melambaikan tangannya.
Sementara itu, Kapolsek Menganti Gresik AKP Tatak S, menyatakan penyaluran bantuan tunai di Polsek Menganti diperuntukkan untuk seribuan pedangan kaki lima dan warung yang tersebar di Gresik, diantaranya di Kecamatan Menganti, Balongpanggang, Cerme hingga Kecamatan Panceng.
"Tadi memang ada salah satu penerima asal Panceng yang gak bisa jalan. Petugas kami langsung sigap mencoba membantunya, sayangnya beliaunya menolak dengan halus," tutur Tatak.
Ditambahkan AKP Tatak, jika penyaluran bantuan tunai masing- masing sebesar 1,2 juta itu dari pemerintah pusat, yang disalurkan melalui Polri. Di Gresik di laksanakan oleh Polres Gresik bersama Jajaran Polsek Menganti.
Dari pantauan di lapangan, meskipun penyaluran bantuan melibatkan ratusan warga, namun hingga kegiatan itu berakhir, berjalan tertib karena pihak polisi telah menyiapkan tempat antrian dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (M.Habib/rey)