- tim tvOnenews/Muhammad Bagas
Dituding dalam Pengaruh Narkotika Saat Insiden Laka Lantas di Jaksel, Anak Pejabat Polda NTB Bakal Jalani Uji Narkoba
Menurutnya sang pengemudi membantu korban tewas tersebut hingga ke rumah sakit menggunakan satu unit taksi.
"Dan perlu dicatat yang bawa korban almarhum ke RS beserta temannya adalah klien kami. Jadi enggak ada dugaan kabur tuh enggak ada. Klien kami bahkan enggak muat masuk di taksi, dia naik di bagasi, itu saking dia ingin terus kawal sampai ke rumah sakit," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang penumpang motor matik bernopol B 4454 SRT bernama Syamil tewas seketika usai ditabrak mobil mewah jenis Mercedes Benz yang diduga dikendarai oleh seorang anak petinggi Polri.
N selaku kakak korban mengatakan insiden mengenaskan itu terjadi di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Minggu (12/3/2023) dini hari.
Kala itu Syamil tengah dibonceng oleh temannya bernama Bayu pengendara dari motor matik tersebut datang dari arah Cilandak menuju rumahnya kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Naas datang seorang pengemudi mobil mewah jenis Mercedes Benz bernopol D 1127 DQ datang dari arah Mampang menabrak motor yang ditumpangi korban.
"Pengemudi Mercy berusaha kabur namun dikejar oleh ojol dan warga. Akhirnya dapat. (Sementara) adikku (Syamil) meninggal di tempat. Kalau yang 1 seperti nya dalam keadaan kritis," kata N saat dikonfirmasi awak media, Jakarta, Jumat (31/3/2023).
Saat itu pula, warga dan pengguna jalan sekitar membawa korban pengendara dan penumpang motor lantas dilarikan ke RSUD Pasar Minggu.
Warga dan pengguna jalan turut serta membawa sangat pengemudi mobil mewah itu yang diduga anak petinggi Polri ikut serta ke RSUD Pasar Minggu.
Namun usai Syalim dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit, sang pengemudi mobil mewah itu hilang begitu saja tanpa jejak.
"Enggak tahu (posisi) anak tersebut, sampai di RSUD itu sudah didatangi omnya kah siapa lah, kami kan tidak memikirkan mereka. Kami kan pikir adikku dulu, kita nangis histeris, kami enggak tahu dia kemana-kemana. Surat pernyataan kepolisian keluar, kami menyangka beliau anak polisi, karena alamatnya Komplek Polri," ungkap N.
"Kami menyangka beliau anak polisi, karena alamatnya Komplek Polri. Yang kami dapatkan bahwa pelaku bernama Maulana Malik Ibrahim yang diduga anak petinggi Polri NTB," sambungnya.