- Istimewa
Lecehkan Mahasiswi Bali di Kos-kosan, Kampus Langsung Pecat Dosennya, Polisi Tetapkan Pelaku Jadi Tersangka
Bali, tvOnenews.com - Pihak Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Buleleng memutuskan memecat PPA, dosen yang viral karena melakukan pelecehan seksual dan percobaan pemerkosaan terhadap mahasiswinya.
"Pihak kampus sudah menetapkan bahwa yang bersangkutan diberhentikan sebagai dosen tetap," kata Ketua Stikes Buleleng Bali, I Made Sundayana, Senin (8/5/2023).
Diketahui PPA telah mulai mengajar sekitar tahun 2017 sebagai dosen di Stikes dan selama mengajar PPA tidak pernah membuat masalah.
"Kita selalu kan mengadakan evaluasi dosen mengajar dan mengajarnya baik tidak pernah ada masalah. Tapi terlepas dari itu, kita tetap harus mengambil tindakan tegas dan kita tidak mentolerir perilaku dosen seperti ini," imbuhnya.
Bahkan dia juga menyebutkan, bahwa untuk mahasiswi atau korban sudah diberikan perlindungan dan keadaannya baik-baik saja,"Korbannya baik-baik saja dan kita fasilitasi, kita lindungi dan ayomi dia dan kita dampingi nanti dia sampai tamat atau akhir," ujarnya.
Seperti yang diberitakan, seorang pria berinisial PPA (33) yang merupakan dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Kabupaten Buleleng, ditetapkan menjadi tersangka atas kasus pelecehan seksual terhadap mahasiswinya sendiri.
Kasih Humas Polres Buleleng, AKP I Gede Sumarjaya mengatakan, bahwa dosen tersebut sudah ditetapkan menjadi tersangka atas kasus dugaan pelecehan terhadap korban atau mahasiswi, pada Sabtu (6/5/2023).
"Benar sejak kemarin hari Sabtu (sudah ditetapkan tersangka). Sudah (diambil keterangannya) saksi korban dan satu saksi lainnya dengan didukung rekaman CCTV," kata AKP Sumarjaya, saat dihubungi Senin (8/5/2023).
Ia juga menyebutkan, bahwa setelah korban mengalami pelecehan pada Jumat (7/5) sekitar pukul 01:30 WITA oleh dosennya, si korban langsung melaporkan ke Mapolres Buleleng, dan si dosen langsung ditangkap.
"Langsung diamankan diduga pelaku. Untuk motif dan kejadian masih pendalaman terhadap pelaku maupun kepada korban," imbuhnya.
Namun, pihak menceritakan awal kejadian bahwa pada saat itu si korban sedang membuat status di WhatsApp handphone bahwa susahnya membuat skripsi dan status itu dibaca oleh dosen yang menjadi pembimbing ll skripsi lalu menawarkan untuk membantu dan korban langsung mengirim share lokasi ke tempat indekosnya dan lalu datang si dosen dan diduga melakukan pelecahan seksual.
"Awalnya si korban membuat status di handphonenya dia, statusnya susah membuat skripsi dan kemudian bapak dosen (menawarkan) untuk bisa membimbing sehingga korban share lokasi dan datang ke lokasi datang si dosen ke kosan korban. Awalnya, si dosen (menawarkan) jadi akhirnya si korban memberikan share lokasi," jelasnya.
Namun, saat di kos korban malah si dosen diduga melakukan pelecehan seksual dan menyentuh tubuh korban.
"Si dosen ini menyentuh beberapa tubuh (korban) yang tidak boleh disentuh orang lain dan belum sempat terjadi pemerkosaan. Hanya menyentuh bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain," ungkapnya.
Sementara, kejadian dugaan pelecehan tersebut juga viral di media karena terekam CCTV di indekos korban. Dalam Video diunggah di akun peristiwa tersebut terjadi, Jumat (5/3/2023) sekira pukul 01.30 WITA di kamar indekos korban yang berlokasi di Kota Singaraja, Buleleng, Bali.
Di video itu, terlihat korban sedang duduk di teras kamar, lalu ditarik oleh si dosen atau pelaku yang diduga berusaha memperkosa korban dan korban mengelak dan berusaha melawan dan merangkak keluar kamar tetapi ditarik kembali oleh si dosen.
Di postingan yang viral itu, juga menuliskan
bahwa korban awalnya membuat status di whatsApp tentang permasalahan hidup. Lalu, dosennya menawarkan solusi dan bertanya alamat dan tanpa rasa curiga korban mengirim lokasi kosnya.
"Sesampainya di kos sang dosen malah meraba tubuh korban dan kemudian korban berlari membuka pintu dan kemudian keluar pintu. Sang dosen menarik paksa mahasiwi ke kamar dengan menarik bagian pinggang," tulisnya. (awt/aag)