- Istimewa
Keluarga Almarhum Harmoko Menerbitkan Buku "Autobiografi Harmoko: Bersama Rakyat ke Gerbang Reformasi”
Kedua, Organisasi Penggerak yang diluncurkan sebagai Merdeka Belajar episode ke-4. Melalui program ini, 156 lembaga dan organisasi yang bergerak di bidang pendidikan telah mendampingi sekolah untuk mengembangkan penguatan literasi.
Ketiga adalah Kurikulum Merdeka sebagai Merdeka Belajar episode ke-15 yang memberikan keleluasaan yang jauh lebih besar bagi guru untuk memanfaatkan buku-buku bacaan sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Seperti terobosan Merdeka Belajar lainnya, program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia adalah hasil kolaborasi berbagai unit utama di Kemendikbudristek, antara lain Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa; Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP); Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen); dan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK).
Merdeka Belajar Episode ke-23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia mendapat apresiasi dari pimpinan pemerintahan. Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian mendukung penyediaan buku bacaan bermutu yang dilakukan Kemendikbudristek.
“Ini merupakan bagian penting dalam upaya menumbuhkan budi pekerti, saya mendukung program Merdeka Belajar Episode ke-23,” ujar Tito.
Selain itu, Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando juga mendukung kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-23.
“Program ini sangat mulia dan bagus karena akan melibatkan perpustakaan-perpustakaan di sekolah guna mempercepat terwujudnya kualitas sumber daya manusia (SDM) sesuai dalam RPJM,” tutur Syarif.