- Humas Kementan
Peneliti CIPS Minta Bulog Serap Beras Panen Raya Secara Maksimal
Jakarta - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Hasran meminta Badan Urusan Logistik atau Bulog melakukan penyerapan panen raya secara maksimal. Penyerapan beras yang memadai diperlukan sebagai bentuk antisipasi peningkatan permintaan jelang Bulan puasa dan idul Fitri mendatang.
"Panen yang sedang berlangsung pun harus dimaksimalkan dengan sebaik mungkin, terutama bagi daerah-daerah penghasil beras di Indonesia," katanya beberapa waktu lalu.
Disisi lain, Hasran menilai aturan Harga Pokok Penjualan atau HPP pemerintah sangat menyulitkan petani dalam menjual hasil panennya. Sebab, kata dia, pembelian yang dilakukan Bulog itu tidak sesuai dengan biaya produksi mereka yang mengalami lonjakan akibat beberapa faktor. Salah satunya kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, Hasran mengatakan pemerintah perlu mengevaluasi besaran HPP dengan memperhatikan faktor-faktor proses produksi dan distribusi.
"Selain masih belum efisiennya proses, panjangnya rantai pasok dan luasnya wilayah Indonesia juga perlu jadi pertimbangan (dalam mengevaluasi HPP). Apalagi kenaikan BBM tentu mempengaruhi margin keuntungan yang didapat petani," katanya.
Adapun kecenderungan naiknya harga beras saat ini, kata Hasran disebabkan oleh pengaruh musiman, khususnya pola panen, dimana produksi turun di bawah kebutuhan konsumsi. Selain itu, praktik oligopolistik juga turut menyebabkan naiknya harga beras, di mana segelintir pedagang besar melakukan manipulasi harga saat stok beras nasional menipis.
"Mereka memiliki pengaruh keuangan serta kontrol atas stok dan distribusi beras di tingkat petani dan pabrik," katanya.