Gunungkidul, DIY--Kabar menggembirakan datang dari event olah raga bergengsi Pekan Paralimpic Nasional (Papernas) XVI Papua 2021.
Wanita tuna daksa ini membuktikan, meski memiliki keterbatasan fisik namun berhasil memberikan prestasi yang membanggakan.
"Ini event nasional yang kali pertama saya ikuti, dan alhamdulillah saya mampu meraih hasil terbaik," kata Sutiayah lewat sambungan telepon, Rabu pagi (10/11/2021).
Ibu satu anak ini sangat bersyukur dan berterimakasih kepada keluarga, pelatih, dan warga Gunungkidul yang telah memberi doa dan dukungan, hingga dirinya mampu meraih yang terbaik.
Di kelas 50 kg ini, Sutiayah berhasil mengangkat beban seberat 85 kg, sekaligus memecahkan rekor nasional, sementara di peringkat ke dua diraih atlet dari Jambi dengan angkatan 76 kg, dan juara ke tiga dari Kalimantan Timur dengan angkatan seberat 55 kg.
Menurut Sutiayah, banyak atlet-atlet nasional dengan jam terbang tinggi di Cabor angkat berat yang mengikuti event bergengsi tingkat nasional ini.
"Persaingan sangat ketat, namun, berbekal latihan dan dorongan semangat dari berbagai pihak, saya tetap percaya diri dan berusaha memberikan kemampuan terbaik," lanjutnya.
Sutiyah yang merupakan tuna daksa yang sudah 3 tahun menekuni cabang olahraga angkat berat. Prestasinya di tingkat Kabupaten dan Provinsi memang sudah lumayan, sedangkan untuk nasional ini merupakan yang pertama kali bagi dirinya.
Perjuangan sebelum ikut kompetisi sudah dilakukan oleh Sutiayah, dimana ia harus menaikkan berat badannya sekitar 7 kg untuk bisa mengikuti angkat berat kelas 50 kg.
Dengan prestasi di kompetisi nasional ini, lanjut Sutiayah, ia berharap bisa membanggakan keluarga dan warga Gunungkidul, dan bisa merubah perekonomiannya menjadi lebih mapan.
Selain itu, dengan prestasinya ini mampu menginspirasi teman-teman yang lain untuk selalu berjuang dengan segala kekurangan yang dimiliki.
"Tetap semangat berlatih untuk mengejar prestasi, jangan minder atau takut kita buktikan bahwa kita juga bisa," pungkasnya.(Lucas Didit/Buz).
Load more