tvOnenews.com - Ustaz Abdul Somad menerangkan bahwa kucing maupun burung sebagai hewan yang dianggap kerap kali menjadi penolong di akhirat.
Sebagai pendakwah ternama, Ustaz Abdul Somad (UAS) mencari-cari soal pendapat yang menguat perihal hewan peliharaan dianggap penolong di akhirat, salah satunya kucing dan burung.
"Sampai sekarang belum ketemu hadits bisa menolong di hadapan Allah," ungkap UAS disadur dari kanal YouTube Tips Pedia, Senin (25/11/2024).
Bahwasanya ada banyak hadits riwayat maupun dalil Al Quran yang menganjurkan setiap manusia tidak boleh jahat kepada makhluk hidup lainnya.
Sesama makhluk hidup, manusia harus selalu menumbuhkan sikap penyayang kepada hewan maupun tumbuhan.
Kehadiran hewan dan makhluk hidup merupakan salah satu tanda kebesaran-Nya dijelaskan langsung dari Surat Al Baqarah Ayat Ayat 164, Allah SWT berfirman:
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ مَّاۤءٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍ ۖ وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ
Artinya: "Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengannya Dia menghidupkan bumi setelah mati (kering), dan Dia menebarkan di dalamnya semua jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti." (QS. Al Baqarah, 2:164)
Dalil Al Quran lainnya menerangkan hewan selalu bertasbih dan menyembah kepada-Nya diterangkan dalam Surat An Nur Ayat 41, Allah SWT berfirman:
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُسَبِّحُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالطَّيْرُ صٰۤفّٰتٍۗ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهٗ وَتَسْبِيْحَهٗۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِمَا يَفْعَلُوْنَ
Artinya: "Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) tahu bahwa sesungguhnya kepada Allahlah apa yang di langit dan di bumi dan burung-burung yang merentangkan sayapnya senantiasa bertasbih. Masing-masing sungguh telah mengetahui doa dan tasbihnya. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan." (QS. An Nur, 24:41)
Pada faktanya melindungi hewan menandakan sebagai seorang Muslim memiliki akhlak mulia.
Akhlak mulia ini bisa dilihat dalam cara manusia memberikan kasih sayang, menjaga ukhuwah dan ikatan sesama makhluk hidup.
Salah satu hadits riwayat menjelaskan bahwa orang yang menyayangi hewan akan mendapatkan rahmat dari Allah SWT, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa menyayangi meskipun terhadap hewan sembelihan, niscaya Allah akan merahmatinya pada Hari Kiamat." (HR. Bukhari)
Kemudian, penceramah karismatik asal Sumatera ini menerangkan alasan hewan dapat memberikan perlindungan dan penolong di akhirat karena memperoleh kasih sayang dari pemeliharanya.
UAS juga memahami bahwa kucing dan burung terpilih sebagai hewan peliharaan. Apalagi bisa membawa kebahagiaan bagi pemeliharanya saat dirawat di dalam rumah.
Kucing dan burung selalu menjadi hewan peliharaan didasari dengan manusia mempunyai hobi merawat binatang di rumahnya.
Kebahagiaan berasal dari kucing dan burung disebabkan kerap kali menunjukkan sikap yang lucu. Bahkan tingkah lakunya selalu random membuat pemeliharanya senang.
Tingkah laku kedua hewan ini dapat menghilangkan depresi bagi pemeliharanya. Terutama burung sering mengeluarkan kicauan yang indah dan suaranya sangat merdu di pagi hari.
Namun demikian, UAS mengingatkan bahwa hewan kucing maupun burung bukan menjadi penolong bagi pemeliharanya.
Walaupun ada satu jenis burung lainnya, yakni burung pipit. Ini telah menjadi penjelasan dalam hadits riwayat Rasulullah SAW.
UAS kembali menambahkan bahwa burung pipit juga tidak bisa sebagai penolong manusia di hari Akhir nanti.
Lantas, siapa yang mampu menyelamatkan pemeliharanya setelah ditolong dan mendapat perawatan dengan baik?
UAS menyatakan bahwa orang memelihara anak yatim menjadi bentuk kepedulian terhadap sesama. Mereka mengetahui betapa sulitnya hidup tanpa orang tua terkhusus tidak ada sosok ayah.
"Di suatu daerah, dia punya koleksi unik, 1700 anak yatim," terang dia.
Ia mengambil kisah dari seorang yang rela menghabiskan waktunya untuk merawat 1000-an anak yatim.
Orang tersebut sampai mengumpulkan anak yatim dari berbagai penjuru di Indonesia. Kedermawanannya ini berdampak sebagai amalan penolong di akhirat.
"Jadi koleksilah yang kira-kira bisa menolong di hadapan Allah," tandasnya.
(hap)
Load more