"Ini merupakan tradisi warga Semarang dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Salah satu ciri khas Dugderan adalah hiasan hewan warak yang merupakan perpaduan budaya Jawa, Arab, dan Tionghoa yang merupakan tiga etnis yang hidup damai berdampingan di Semarang," jelas Sekda Kota Semarang, Izwar Aminuddin, Senin (20/3).
Warga mengaku senang, dugderan anak ini kembali digelar sehingga menambah semangat menyambut bulan Ramadhan.
"Pasti senang banget. Sudah tiga tahun nggak ada karnaval dugderan karena pandemi kan, dan sekarang sudah ada lagi," kata Yenny, warga yang menonton. (Tjs/Buz)
Load more