Semarang, Jawa Tengah - Persoalan sampah sepertinya tidak akan ada habisnya jika harus dibahas tanpa tindakan. Sejumlah ibu di Desa Randugunting, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, melakukan aksi peduli lingkungan dengan membuka "Bank Sampah" yang dikelola secara swadaya.
Ketua kelompok kerja bank sampah Maju jaya, Randugunting, Bergas, Supriyati menjelaskan, awal mula berdirinya Bank Sampah di desanya berawal dari sosialisasi oleh kelompok bintari mengenai pengelolaan sampah. Dari sosialisasi ini masyarakat mengetahui manfaat dan keuntungan dari pengelolaan sampah.
" Dari sosialisasi ini kami tertarik karena manfaat yang membuat lingkungan bersih dan bisa menghasilkan uang tambahan bagi ibu ibu, " jelasnya saat dijumpai Senin (21/3/2022).
Sebagai awal berdirinya Bank Sampah, tidak banyak yang bergabung dengan program ini karena masyarakat belum mengetahui manfaat dan keuntungan yang dihasilkan dari bank sampah.
" Bulan Februari 2020 baru ada 11 warga yang menjadi anggota Bank Sampah. Namun dengan sosialisasi yang terus menerus dilakukan kerjasama warga, Bintari dan CCEP Indonesia, saat ini hampir semua warga menjadi anggota Bank Sampah," ujarnya.
Dengan adanya bank sampah di lingkungannya, saat ini banyak masyarakat yang mukai memilah sampah dan menjual sampah bernilai ekonomis dan bisa didaur ulang. Dari penjualan sampah ini, rata rata masyarakat mendapat Rp50 ribu hingga Rp100 ribu tiap bulannya.
" Awalnya kebanyakan yang disetor warga itu ada Botol kotor, kardus, dan kertas, kemudian saat bertambah dengan adanya besi bekas dan botol kaca. Hasilnya cukup baik, saat lebaran kami membagikan uang tabungan warga dari bank sampah yang jumlahnya bisa mencapai ratusan ribu rupiah, "ucapnya dengan gembira.
Sementara itu Dwi Kuspriyati, Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang berharap dengan sinergitas yang baik antar pihak baik swasta, masyarakat dan dinas, bisa menghasilkan lingkungan yang esih dan sehat.
" Kami harap adanya bank sampah yang dikelola ibu ibu inisa terus berlanjut sehingga memberikan manfaat yang baik untuk lingkungan tempat tinggal, "harapnya.
Dwi Kuspriyati, juga menambahkan pentingnya pengelolaan sampah di tempat, guna mengurangi sampah di tempat pembuangan akhir.
" Saat ini kondisi TPA sampah Blondo, milik Pemkab Semarang dalam kondisi over sampahnya. Sehingga dengan adanya bank sampah dan pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga bisa mengurangi beban dari TPA Blondo, " imbuhnya. (Aditya Bayu/Buz)
Load more