Sleman, DIY - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengikuti senam massal bersama ribuan orang di Stadion Universitas Negeri Yogyakarta, Jumat (21/10/2022). Menpora ingin membangkitkan lagi Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) yang saat ini telah hilang di sekolah-sekolah.
Bangkitnya SKJ ini menurut Amali berangkat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa para siswa saat ini dalam kondisi semakin tidak bugar. Bahkan terbukti saat pandemi Covid-19 lalu, hanya para siswa yang memiliki tingkat kebugaran tinggi yang punya kemampuan imunitas bagus.
Oleh karena itu pihaknya ingin membangkitkan kembali SKJ, utamanya di lingkungan sekolah. SKJ juga tak perlu dilakukan dalam durasi waktu lama agar tidak mengganggu aktivitas belajar-mengajar.
"Saya berharap sekolah-sekolah kembali melakukan itu walaupun sebentar, jadi durasinya singkat tidak akan menggangu mereka untuk menerima pelajaran di kelas," terangnya.
Amali menambahkan, dengan memasyarakatkan kembali SKJ maka kebugaran masyarakat juga akan terjaga. Hal ini sesuai dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), di mana kebugaran menjadi hulu dan prestasi adalah hilirnya.
"Tidak mungkin kita akan mendapatkan prestasi di tengah-tengah masyarakat yang tidak bugar. Talenta tidak akan muncul di tengah-tengah masyarakat yang sakit-sakitan yang tidak bugar, oleh karena itu kita bugarkan supaya masyarakat makin gemar berolahraga," tegas pria yang juga politisi senior Partai Golkar itu.
Dengan bangkitnya SKJ, Amali berharap olahraga bisa menjadi gaya hidup atau lifestyle. Ia juga mengajak semua lapisan masyarakat, tak terkecuali para wartawan, untuk menyempatkan berolahraga setiap saat.
"Teman-teman mari olahraga, sesempit apapun waktunya dikejar deadline atau apapun sempatkan untuk berolahraga," pintanya.
Rektor UNY Sumaryanto mengaku siap mendukung penuh program-program dari Kemenpora. Utamanya terkait DBON dan membangkitkan kembali SKJ di lingkungan kampus.
"UNY sebagai bagian integral dari NKRI siap memback-up program-program dari Kemenpora, utamanya terkait dengan implementasi DBON," pungkasnya. (Apo/Buz).
Load more