Jakarta - Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa belanja negara dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 adalah sebesar Rp2.708,7 triliun. Sementara pendapatan negara sebesar Rp1.840,7 triliun. Adapun defisit anggaran tahun 2022, pemerintah merencanakan sebesar 4,85 persen terhadap PDB atau Rp868,0 Triliun.
"Belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.938,3 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp770,4 triliun," kata Presiden Joko Widodo dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2022 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR-RI Tahun Sidang 2021 - 2022 di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin.
Presiden menyampaikan bahwa pemerintah juga merencanakan anggaran kesehatan sebesar Rp255,3 triliun, atau 9,4 persen dari belanja negara.
Menurutnya, anggaran tersebut akan diarahkan untuk melanjutkan penanganan pandemi, reformasi sistem kesehatan, percepatan penurunan stunting, serta kesinambungan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Pada 2022, anggaran perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp427,5 triliun untuk membantu masyarakat miskin dan rentan memenuhi kebutuhan dasarnya, serta dalam jangka panjang diharapkan akan mampu memotong rantai kemiskinan.
Untuk peningkatan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) disiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp541,7 triliun.
Pemerintah menganggarkan pembangunan infrastruktur sebesar Rp384,8 triliun dalam RAPBN tahun 2022.
Tahun depan, pemerintah menargetkan tingkat pengangguran terbuka 5,5-6,3 persen, tingkat kemiskinan di kisaran 8,5-9,0 persen dengan penekanan pada penurunan kemiskinan ekstrem. Selanjutnya, tingkat ketimpangan rasio gini berada di kisaran 0,376-0,378 dan indeks pembangunan manusia di kisaran 73,41-73,46.
Pendapatan dan Defisit Anggaran
Pada kesempatan itu, Presiden juga mengatakan bahwa pemerintah menargetkan pendapatan negara pada tahun 2022 sebesar Rp1.840,7 triliun.
"Untuk mencapai sasaran pembangunan, diperlukan peningkatan pendapatan negara pada tahun 2022 menjadi sebesar Rp1.840,7 triliun," kata Presiden.
Presiden Jokowi mengatakan, target peningkatan pendapatan negara tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp1.506,9 Triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp333,2 Triliun.
Adapun defisit anggaran tahun 2022, pemerintah merencanakan sebesar 4,85 persen terhadap PDB atau Rp868,0 Triliun.
Defisit anggaran tahun 2022 akan dibiayai dengan memanfaatkan sumber-sumber pembiayaan yang aman dan dikelola secara hati-hati, dengan menjaga keberlanjutan fiskal. (dwi suci/ito)
Load more