Jakarta, tvOnenews.com - Rekor surplus neraca perdagangan Indonesia kembali berlanjut. Pada bulan Juni 2024, Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan senilai 2,39 miliar dolar AS, atau merupakan surplus yang ke-50 kalinya secara berturut - turut.
Plt Kepala BPS Amalia Widyasanti menjelaskan, neraca perdagangan Indonesia Juni 2024 mengalami surplus 2,39 miliar dolar AS, terutama berasal dari sektor nonmigas 4,43 miliar dolar AS, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai 2,04 miliar dolar AS.
Meski masih mencatat surplus, kinerja neraca perdagangan mulai mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir. Nilai surplus yang sempat mencapai 4,577 miliar dolar AS pada Maret 2024, secara bertahap terus menyusut hingga bulan Juni 2024.
Dia menjelaskan, selama periode Januari – Juni 2024, sektor migas mengalami defisit 10,11 miliar dolar AS, namun masih terjadi surplus pada sektor nonmigas 25,55 miliar dolar AS, sehingga secara total mengalami surplus 15,44 miliar dolar AS.
Negara Mitra
Dari sisi negara mitra dagang, Indonesia tercatat masih mengalami surplus neraca perdagangan dengan tiga negara besar yakni India, Amerika Serikat, dan Filipina.
Untuk India, selama bulan Juni 2024, surplus neraca perdagangan tercatat sebesar 1,46 miliar dolar, naik dibandingkan dengan Juni 2023 sebesar 1,24 miliar dolar AS.
Sementara surplus dengan Amerika Serikat sebesar 1,21 miliar dolar AS di bulan Juni 2024, atau naik tipis dibandingkan dengan surplus pada bulan Juni 2023 sebesar 1,18 miliar dolar AS.
Selanjutnya dengan Filipina, nilai surplus neraca perdagangan pada bulan Juni 2024 sebesar 694,8 juta dolar AS, mengalami penurunan dibandingkan dengan surplus sebesar 827,0 juta dolar AS pada bulan Juni 2023.
Sementara tiga negara mitra dagang Indonesia dengan defisit terbesar adalah Cina, Australia, dan Thailand, dengan defisit perdagangan pada bulan Juni 2024 masing - masing sebesar 693,4 juta dolar AS, 331,1 juta dolar AS, dan327,8 juta dolar AS. (hsb)
Load more