Klaster Covid-19 Meluas, Polisi di Sleman Datangi Sekolah

Sleman, DIY - Petugas kepolisian dari Polsek Seyegan, Sleman mendatangi sekolah-sekolah yang berada di wilayahnya. Mereka mengecek langsung penerapan protokol kesehatan di sekolah untuk mencegah terjadinya klaster penularan Covid-19.

Pemantauan dilakukan secara gabungan bersama anggota Koramil dan Kapanewon Seyegan. Salah satu sekolah yang didatangi adalah SMA Negeri 1 Seyegan, Sleman.

"Ini untuk antisipasi sekaligus memutus rantai penyebaran Covid-19 serta memonitor bagaimana proses PTM sudah sesuai dengan protokol kesehatan atau belum," ujar Kapolsek Seyegan, Sleman AKP Darmana, Sabtu (5/2/2022).

Di dalam sekolah, petugas masuk hingga ke ruang sekolah tempat para siswa belajar. Mereka memberikan edukasi serta sosialisasi terkait kondisi Covid-19 di Kabupaten Sleman.

Terlebih saat ini baru terjadi klaster penularan Covid-19 di beberapa sekolah. Petugas juga membagikan masker kepada para siswa untuk persediaan atau stok.

"Walaupun dipandang level dua (PPKM) namun Covid-19 di sini masih ada dan jangan sampai menimbulkan gelombang ketiga," ungkap Kapolsek.

Menurut Darmana, pemantauan di sekolah akan dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini untuk memastikan sekolah di wilayahnya terbebas dari paparan Covid-19.

"Nanti berkelanjutan ke sekolah lain seperti SMK Jamblangan dan lainnya. Salah satu bentuk antisipasinya dengan berkunjung ke tempat pendidikan," terangnya.

Sementara Panewu Seyegan Yakti Yudanto menyebut hingga saat ini belum ditemukan siswa dari wilayahnya yang terpapar Covid-19. Seluruh sekolah di Kapanewon Seyegan juga masih terbebas dari paparan virus Corona.

"Sementara ini untuk yang sekolah Alhamdulillah belum ada yang terkonfirmasi Covid-19," katanya.

Selain sosialisasi di sekolah, lanjut Yakti, pihaknya juga melakukan edukasi ke tempat-tempat umum seperti pasar tradisional. Petugas juga kerap melakukan operasi yustisi berupa razia masker.

"Ini dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Gubernur (DIY) Nomor 4 Tahun 2022 kaitannya dengan perpanjangan pembatasan kegiatan masyarakat," pungkasnya. (Andri Prasetiyo/act)