Sleman, tvOnenews.com - Tempat Pemungutan Suara (TPS) 126 di Tambakbayan, Depok, Kabupaten Sleman kembali melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU) pemilu 2024, Sabtu (24/2/2024).
Hal ini dikarenakan saat pemungutan suara pada 14 Februari lalu terjadi adanya dugaan intimidasi di TPS tersebut.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu DIY, Umi Illiyina menjelaskan, intimidasi yang berujung PSU dilakukan di TPS 126 Tambakbayan karena ada pemilih yang tidak seharusnya memilih di TPS tersebut memaksakan diri untuk menggunakan hak pilihnya di sana.
Sehingga ada 21 surat suara yang seharusnya tidak dicoblos namun dicoblos oleh pemilih yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) maupun daftar pemilih tambahan (DPTb).
"Jadi waktu itu (pencoblosan) ada puluhan orang yang mengaku sebagai mahasiswa dimulai dari jam 11 berlanjut sampai 1 siang. Kemudian Intimidasi semakin memanas dan petugas di TPS 126 kewalahan. Ada 21 orang yang bukan seharusnya menggunakan hak pilihnya di TPS 126 mencoblos surat suara," terang Umi.
Atas kejadian tersebut, Bawaslu memberikan saran perbaikan untuk dilakukannya PSU. Saran perbaikan serupa maupun Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) juga diberikan oleh Bawaslu di 3 kabupaten/kota lain.
Terpisah, Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU DIY, Sri Surani menyebut, total ada 21 TPS yang menyelenggarakan PSU maupun PSL serentak pada hari ini.
Dengan rincian, Kabupaten Sleman terdiri dari PSU ada 8 TPS, PSU dan PSL 2 TPS dan PSL 3 TPS. Selanjutnya, Kabupaten Bantul untuk PSU ada 5 TPS dan Kota Yogyakarta ada 3 TPS PSU.
Dari pemantauannya di 2 TPS Lapas Wirogunan dan 1 TPS di pakuncen untuk PSU berjalan lancar. Meskipun ada warga binaan permasyarakatan (WBP) di lapas yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya.
"Ada 3 WBP yang sudah keluar sehingga tidak bisa menggunakan hak pilihnya," kata Rani sapaan akrabnya.
Dalam kegiatan ini, Rani berharap partisipasi masyarakat untuk mengikuti PSU maupun PSL meningkat atau minimal sama. Ia juga tidak memungkiri bila nantinya adanya potensi penurunan tingkat partisipasi masyarakat. Meski pelaksanaannya diselenggarakan pada akhir pekan.
"Harapan meningkat atau minimal sama. Tapi memang banyak terjadi PSU partisipasi justru turun sangat disayangkan. Meski sudah dipilih Sabtu harapannya semakin banyak masyarakat yang menggunakan hak pilihnya," pungkas Rani. (scp/dan)
Load more