Lampung Selatan, tvOnenews.com - Letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terjadi selama empat hari lalu, tidak mempengaruhi aktivitas para nelayan di sekitar pesisir Pantai Lampung Selatan. Para nelayan tetap beraktivitas seperti biasa, yakni mencari ikan di laut.
Salah satu nelayan, Yono, mengatakan bahwa erupsi Gunung Anak Krakatau sudah biasa dirasakan oleh masyarakat dan nelayan. Ketika erupsi tidak berpengaruh terhadap ketinggian gelombang, maka aktivitas melaut tetap berjalan normal.
“Di sini kita selalu mendengarkan aktivitas Gunung Anak Krakatau. Sejak erupsi, sudah ada sekitar 90 kali letusan,” kata Yono.
Saat Gunung Anak Krakatau erupsi, lanjut Yono, sebagian nelayan setempat memilih tetap pergi melaut untuk mencari ikan. "Nelayan masih ada yang pergi melaut untuk mencari ikan," timpalnya.
Pada saat berlangsungnya erupsi Gunung Anak Krakatau, kondisi cuaca diiringi turun hujan dengan intensitas sedang. "Imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada," tandas Yono.
Hal senada dikatakan Ujang, mengaku untuk menjaga keselamatan, saat ini mencari ikan berjarak sekitar 100 kilometer dari gunung api. Hasil tangkap turun 10 persen dari biasanya. "Khawatir sudah pasti ada, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, ya, sementara ini menjauh dulu dari seputaran gunung," kata dia.
Sementara itu, Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau, Andi Suwardi, mengatakan Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi setelah pada musim kemarau tidak pernah aktif. Namun pada awal pekan ini atau sejak turun hujan, Gunung Anak Krakatau kembali alami erupsi.
"Erupsi ini merupakan rutinitas dari Gunung Anak Krakatau. Karena sejak terjadi Tsunami, Gunung Anak Krakatau mulai membangun tubuhnya kembali. Ke depannya akan kembali terjadi erupsi seperti ini," kata Andi Suwandi.
Meski sempat terdengar suara dentuman saat Gunung Anak Krakatau erupsi, namun ombak laut tenang. Status Gunung Anak Krakatau pada level siaga 3. "Masyarakat diimbau tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif," tutur Andi Suwandi. (puj/wna)
Load more