Tanjungpinang, tvOnenews.com - Identitas kerangka tubuh manusia yang ditemukan di sebuah lahan kosong di Jalan Sei Timun, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Minggu (30/7/2023) yang lalu akhirnya terungkap. Kerangka tubuh manusia ini ternyata Hazimi Hasnawi (68), warga Jalan Daeng Celak, Perumahan Kota Raja, Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Tanjungpinang Kota.
Hazimi Asnawi, pensiunan security dilaporkan hilang oleh pihak keluarga sejak September 2022 yang lalu. Kini, kerangka tubuh korban telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Kasatreskrim Polresta Tanjungpinang, AKP M Darma Ardiyaniki mengatakan, pihaknya sempat mengirimkan sampel tulang belulang ini ke Lab Bareskrim Mabes Polri untuk dilakukan tes DNA.
"Dari sini didapati fakta baru yang awalnya jenis kelamin perempuan, berubah menjadi laki-laki. Setelah itu kita langsung mengeliminasi laporan orang hilang berjenis laki-laki," ujar Darma, Rabu (11/10/2023).
Dari hasil pengecekan laporan orang hilang sejak tahun 2022, polisi menemukan ada dua laporan yang identik dengan ciri-ciri kerangka tubuh manusia tersebut. Kemudian polisi mengambil sampel darah masing-masing keluarga untuk dilakukan pencocokan dengan sampel tulang belulang tersebut di Lab Bareskrim Mabes Polri.
Hasilnya, kerangka tubuh manusia ini ternyata Hazimi, setelah dicocokkan dengan sampel anaknya berinisial ML, dengan angka probabilitas mencapai 99,999 persen.
"Hilangnya sejak Juli 2022, almarhum keluar rumah saat siang hari tanpa sepengetahuan keluarga. Kemudian dicari tidak ketemu, lalu keluarga melaporkan ke Polsek Tanjungpinang Kota pada September 2022 lalu," ungkapnya.
Kasatreskrim menambahkan, korban diduga mengidap penyakit demensia atau yang dikenal dengan pikun. Mengingat, korban saat meninggalkan rumah berumur 68 tahun. "Tadi kita sudah menyerahkan tulang belulang ini ke keluarganya, untuk dilakukan pemakan. Penyerahannya di RSUP Raja Ahmad Tabib," pungkasnya.
Sementara itu, dokter spesialis forensik RSUP Raja Ahmad Thabib (RAT) Tanjungpinang, Indra Faisal, menerangkan kondisi jasad tengkorak yang diserahkan ke pihak keluarga tidak utuh secara keseluruhan.
Kondisi rangkanya pun sudah ada yang rusak disebabkan pengaruh alam. "Meskipun tidak utuh, tapi dari kepala hingga kaki ada semua," terangnya.
Kata dia, pengungkapan identitas jasad tulang ini merupakan hasil pencocokan DNA tulang dengan sampel beberapa anggota keluarga, hingga diperoleh satu yang cocok. "Setelah melalui proses pemeriksaan ada keluarga yang DNA-nya identik dengan tengkorak," tutupnya. (ksh/wna)
Load more