Kepulauan Nias, Sumut - Limbah aspal yang telah mengotori puluhan kilometer garis pantai di Desa Humene Sihene Asi-Kecamatan Tugala Oyo,Nias Utara merupakan lokasi Kapal Tanker MT AASHI karam yang membawa 3500 ton metrik aspal di atasnya.
Kebocoran kapal tanker tersebut sampai saat ini belum diketahui penyebabnya apa, bahkan pihak pemilik kapal sudah lebih sepekan insiden ini terjadi belum melaporkan kejadian ini kepada aparat penegak hukum setempat.
Bahkan hingga saat ini pihak ABK kapal terkesan menutup-nutupi informasi terkait muatan kapal ini kepada petugas dan pemerintah daerah karena sebelumnya mereka mengaku hanya membawa 1900 ton metrik aspal namun setelah ditelusuri pihak aparat sebenarnya muatan berisi 3500 ton metrik aspal.
Akibat kebocoran ribuan ton aspal yang dibawa kapal tanker MT AASHI berbendera Gabon ini telah mencemari puluhan kilometer bibir pantai di Nias Utara hingga perairan laut.
Sementara itu kapal tanker asing ini, belum ada melakukan penanggulangan atas limbah aspal yang telah tumpah dan meluas di laut Nias Utara.
“Kini sejumlah nelayan tradisional yang berada di sepanjang garis pantai Kecamatan Tugala Oyo Kecamatan Afulu hingga Kecamatan Lahewa terancam tidak bisa melaut karena gumpalan aspal memenuhi sejumlah perairan Nias Utara, dan mengotori sejumlah bibir pantai,” ucap Kepala Dinas Perikanan Sabar Jaya Telaumbanua, (22/2/2023).
Sementara sejumlah warga Desa Humene Sihene Asi Kecamatan Tugala Oyo protes akibat limbah aspal yang sampai saat ini belum ada penanganan serius dari pihak kapal. “Ribuan ton aspal telah menyusahkan ratusan nelayan tradisional yang menggantungkan hidupnya dari hasil tangkapan dan mencari ikan,” seperti dikatakan Tory Hia Kepala Desa Humene Sihene Asi.
Hingga saat ini pemerintah daerah bersama TNI AL dan Pol Air masih terus berupaya pihak kapal MT AASHI segera harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Diduga banyak pelanggaran yang terjadi atas insiden yang menimbulkan pencemaran limbah aspal yang tumpah dari kapal tanker MT AASHI terkait perizinan yang berkaitan dengan ribuan ton aspal yang dibawa masuk ke Indonesia karena pihak kapal sejauh ini belum bisa dimintai keterangan pasti.(oha/lno)
Load more