Manado, Sulawesi Utara - Korlantas Polri bersama stakeholder dan Polda wilayah provinsi Sulawesi Utara melakukan forum grup diskusi (FGD) dalam rangka pengumpulan data primer untuk pengembangan buku potret keselamatan lalu lintas di Indonesia edisi ke-6 tahun 2022, dengan mengusung tema 'Strategi Stakeholder Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam Menjamin Terlaksananya Pelayanan Masyarakat dalam Era Transisi Menuju Pandemi T.A 2022',di aula Four Point Manado, Sulawesi |Utara, Kamis (21/7/22).
"Kegiatan ini adalah amanah dari UU LAJ nomor 22 tahun 2009, dan Perpres nomer 1 tahun 2022, dimana kita punya kewajiban untuk menyusun potret keselamatan lalu lintas. Tentu potret keselamatan ini akan menggambarkan bagaimana indeks keselamatan berlalulintas yang ada di Indonesia," Ujar Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan usai membuka kegiatan FGD mewakili Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi.
Terkait indeks keselamatan, Brigjen Aan menerangkan target indeks keselamatan untuk 2021-2025 adalah 1,37. Oleh karena itu, dalam mencapai target indeks yang notabenenya sebagai tolak ukur keberhasilan perlu adanya sinergitas dari lima pemangku kepentingan diantaranya Bappenas sebagai koordinator, Kemenhub terkait menciptakan kendaraan yang berkeselamatan, Kepolisian terkait menciptakan manusia atau pengemudi yang berkeselamatan hingga memberikan edukasi Kamseltibcarlantas ke masyarakat.
Kemudian PUPR terkait jalan yang berkeselamatan, dan Kemenkes terkait pasca kecelakaan, karena banyak fatalitas korban akibat penanganan yang salah. Bahkan, hingga Diknas dan Kominfo juga ikut berperan, sehingga indeks keselamatan 1,37 yang ditargetkan di tahun 2025 bisa tercapai.
"Ada lima pemangku kepentingan yang semuanya bersinergi bertujuan untuk indeks keselamatan berlalulintas kamseltibcarlantas. Menciptakan potret keselamatan ini harus bersinergi, termasuk dengan implementasi dilapangan. Visi harus sama yang tujuannya Road Safety untuk keselamatan," Katanya.
Selain itu, target buku potret keselamatan ini untuk dijadikan bahan evaluasi, pengkajian serta referensi untuk akademisi atau universitas ketika akan melakukan kajian tentang keselamatan berlalulintas juga berguna dimasyarakat serta menjadikan Korlantas Polri dalam menjalankan programnya lebih tepat sasaran dan bernilai guna menentukan arah kebijakan dan kegiatan dibidang lalu lintas.
Lebih lanjut, Dirgakkum menerangkan untuk metode pengumpulan data dalam penyusunan buku potret bersumber melalui data sekunder melalui pemanfaatan aplikasi IRSMS yang telah didukung oleh informasi update dari laporan petugas melalui aplikasi E-Turjawali dan data primer melalui FGD juga quisioner dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran situasi dalam pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan di era adaptasi kebiasaan baru dalam mencegah kecelakaan lalulintas tepat sasaran guna mewujudkan kamseltibcarlantas, dasar penegakkan hukum dan operasi kepolisian, serta bahan pengetahuan bagi masyarakat tentang trend kecelakaan, trend pelanggaran sehingga masyarakat bisa lebih disiplin dan terhindar dari resiko menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
"Kedua data tersebut saling melengkapi dalam menghasilkan informasi yang valid tentang potret keselamatan lalu lintas di seluruh kota Indonesia." Lanjutnya.
"Semoga itu semua dapat kita capai dalam forum grup diskusi ini," Harapnya.
Sementara, Wadirlantas Polda Sulut AKBP Yudi Kristanto mewakili Dirlantas menyampaikan pengambilan data dengan sekunder dan primer yang akurat dan valid maka akan menghasilkan keputusan dan kebijakan yang baik pula dalam mewujudkan Kamseltibcarlantas seperti amanah UU.
"Keselamatan lalu lintas menjadi hal pertama dan utama karena manusia adalah aset utama bangsa dan keselamatan juga mendukung produktivitas dalam rangka meningkatkan kualitas hidup," Tutup Wadirlantas Polda Sulut. (mda/ade)
Load more