Kotawaringin Timur, Kalteng - Rapat paripurna DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) dengan agenda reposisi alat kelengkapan dewan (AKD) membuat sejarah baru. Dua fraksi terbesar yakni PDIP dan Demokrat, 'dihabisi' oleh rekan-rekan sejawatnya. Kedua fraksi tersebut bahkan sempat melakukan aksi walk out, namun paripurna tetap saja berjalan hingga selesai dengan komposisi AKD yang baru.
"Skor kita cabut, rapat paripurna kita lanjutkan," kata Wakil Ketua DPRD Kotim, H Rudianur yang memimpin rapat didampingi wakil ketua H Hairis Salamad.
Fraksi PDIP dan Demokrat ini menjadi 'ketinggalan kereta' setelah 5 fraksi lainnya yakni, Golkar, PAN, Gerindra, Nasdem dan PKB, secara kompak menyusun sendiri komposisi di AKD.
Bahkan sejumlah jabatan yang dijabat fraksi PDI Perjuangan dan Demokrat tampak bergeser. Misalnya Jabatan ketua Komisi I yang dulunya dijabat Agus Seruyantara (PDIP), kini diambil oleh Hj. Mariani dari fraksi Golkar. Demikian pula Komisi II, Paisal Darmasing (PDIP) juga tergeser dan lagi-lagi diambil oleh fraksi Golkar dengan menempatkan kadernya Dharmawati.
Tapi PDIP masih cukup beruntung tetap dapat kebagian jabatan di Komisi III sebagai ketua dan sebagai wakil ketua di Komisi IV, sementara Demokrat tidak kebagian jabatan sama sekali, termasuk satu-satunya jabatan mereka di AKD, yaitu ketua Bapemperda yang dijabat oleh Handoyo J Wiboyo, kini diambil oleh Riskon Febriansyah dari fraksi Golkar.
Karena merasa terpojok, PDIP nampaknya berusaha mengulur-ulur waktu dengan meminta paripurna agar diskor. Saat itu salah seorang anggota fraksinya yaitu Rimbun ST, beralasan jika fraksi PKB belum memenuhi syarat sebagai sebuah fraksi karena anggota yang PAW belum dilantik.
Rini Anderson sebagai ketua DPRD dan sekaligus ketua fraksi PDIP, langsung menyetujui usul tersebut dan mengetok palu tanda sidang diskor. Tindakan ini langsung mendapat perlawanan dari anggota dewan dari fraksi lainnya, yang meminta agar paripurna tetap dilanjutkan, sehingga pimpinan sidang diambil alih oleh wakil ketua dewan yaitu H. Rudianur (Golkar) dan H. Hairis Salamad (PAN).
Kejadian ini akhirnya membuat fraksi PDIP dan Demokrat protes, sehingga mereka melakukan aksi walk out, hingga sidang paripurna selesai. Fraksi PDI Perjuangan diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil yang mereka sepakati, namun tidak ada satupun dari PDI Perjuangan yang hadir, begitu juga dengan Demokrat. Paripurna pun akhirnya berhasil menyusun komposisi AKD yang baru, tanpa persetujuan dari fraksi PDIP dan Demokrat. (Didi Syachwani/Ask)
Load more