Surabaya, Jawa Timur - Untuk menambah wawasan tentang dunia penerbangan, kantor Otoritas Bandara Wilayah III menggelar kegiatan workshop Penerbangan yang Aman dan Selamat bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, di aula PWI Jatim, Jalan Taman Apsari Surabaya. Kegiatan workshop tersebut dihadiri oleh Kepala Otban wilayah III, Mauludin dan Lutfil Hakim selaku Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Timur.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Timur, Lutfil Hakim berharap dengan adanya workshop ini bisa menjadi jembatan antara para wartawan dan pihak Otban 3 Surabaya, dalam memahami setiap peristiwa yang terjadi di Bandara, khususnya yang ada di Jawa Timur, serta menambah wawasan awak media tentang penerbangan.
“Nantinya, para jurnalis dapat membedakan penyebutan otoritas yang berkaitan dengan sumber berita, khususnya bila terjadi kejadian-kejadian. Jangan sampai para jurnalis ini salah meminta informasi di otoritas yang tidak bersangkutan,” terangnya.
Seiring dengan mulai pulihnya ekonomi, dan mulai dilonggarkannya aturan pelaku perjalanan udara, berdampak pada meningkatnya traffic pesawat dan penumpang di bandara. Meski belum sepenuhnya norman, seperti saat sebelum terjadinya pandemic Covid-19.
“Di Bandara Juanda itu, jika sebelum pandemi jumlah pesawat beroperasi mencapai 600 pesawat (dari berbagai maskapai), sedangkan sekarang yang beroperasi hanya 320 pesawat,” bebernya.
Sementara belum totalnya operasional sejumlah maskapai karena alasan teknik, seperti adanya proses antrean pemanasan atau uji layak terbang mesin pesawat, serta pelatihan kembali sejumlah crew pesawat dalam melayani penerbangan komersial.
“Pengoperasian suatu pesawat itu kan tidak bisa cepat dan langsung terbang, karena beberapa mekanik dan kru pesawat harus dikompetensikan kembali, sehingga butuh waktu dan biaya,” ujarnya.
Sementara itu sejumlah bengkel pesawat saat ini sedang sibuk dan berusaha melakukan proses penyiapan operasional pesawat.
“Inilah yang kami tunggu agar bisa didorong secepatnya, supaya penerbangan kembali pulih 100 persen, sebab saat ini sudah terlihat tren positif penerbangan secara nasional,” tandasnya.
Kebutuhan penerbangan di Surabaya sudah mulai tinggi, namun layanan operator penerbangan masih terbatas, sehingga otoritas juga menunggu kesiapan masing-masing maskapai. (sha/hen)
Load more