Selain itu, proyek tersebut juga bertujuan untuk mempermudah jalur ekonomi masyarakat, yang sudah 4 bulan ini terganggu dan harus melalui jalur alternatif darurat di Curah Kobokan. Sebab, hingga saat ini proses pembangunan jembatan utama di sisi timur jembatan gantung darurat ini, masih dalam tahapan penggalian pondasi.
“Sedangkan, untuk pembangunan jembatan utama masih butuh waktu lama, saat ini sudah dilakukan penggalian pondasi dan diperkirakan proyek jembatan utama ini akan bisa terselesaikan dalam tahun ini, jadi mohon doanya,”pungkasnya.
Sebelumya, dua jembatan di lokasi ini baik jembatan perak lama maupun baru, putus dan ambruk akibat diterjang awan panas guguran Gunung Semeru, yang terjadi pada 4 Desember 2021 silam. Akibat bencana ini, akses penghubungan Kabupaten Lumajang – Malang putus total.
Sebagai jalur alternatif tercepat, selama ini warga harus melewati jalur berbahaya dan melintasi aliran Sungai Besuk Kobokan dan Besuk Lengkong di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, yang sering diterjang banjir lahar semeru terutama saat hujan. (Wwn/hen)
Load more