Lamongan, Jawa Timur - Kesal akibat banjir berbulan-bulan dan merasa tak ditangani, mahasiswa dan warga Bengawan Njero Lamongan, menggelar aksi unjuk rasa di gedung DPRD dan kantor bupati setempat, Rabu (23/02/2022)
Aksi ratusan orang ini diawali dengan long march dari jalan Basuki Rahmat menuju kantor DPRD Lamongan. Massa melakukan orasi secara bergantian sambil berteriak agar pemerintah serius menangani banjir Bengawan Njero.
Amalang, salah satu warga Bengawan Njero, mendesak pemerintah kabupaten Lamongan serius dalam menangani banjir yang hampir tiga bulan tersebut. Warga tidak ingin janji-janji. Korban banjir butuh keseriusan bupati untuk segera melakukan penanganan kongkrit terkait banjir Bengawan Njero.
"Kami tidak butuh janji-janji. Kami butuh penanganan kongkrit dan serius, karena banjir di Bengawan Njero sudah hampir tiga bulan, rakyat sangat menderita," ujar Amalang.
Sementara itu, aksi warga dan mahasiswa ditemui Ketua Komisi C DPRD Lamongan, Burhanuddin. Disampaikan kepada pendemo, dirinya berjanji akan mengawal tuntutan warga korban banjir.
"Kita di DPRD Lamongan akan terus mengawal tuntutan warga korban banjir, agar segera dilakukan penanganan serius oleh pemerintah, terutama pemerintah pusat," ujar Burhanuddin.
Usai menyampaikan aspirasinya di gedung DPRD, masa melanjutkan aksinya menuju kantor Bupati Lamongan. Pendemo hanya ditemui asistan satu Fahrudin.
Fahrudin mengatakan, pemerintah Kabupaten Lamongan sudah melakukan berbagai upaya untuk menangani banjir Bengawan Njero, diantaranya pembersihan enceng gondok dan pompanisasi.
"Upaya sudah kami lakukan untuk memperlancar arusnya, enceng gondok juga kita hilangkan, tapi terpengaruh pasang surut air laut, karena kondisi Bengawan Njero berada di bawah muka air laut,” ungkapnya.
Usai menyampaikan aspirasinya, massa korban banjir meninggalkan lokasi dengan penuh kekecewaan, lantaran tidak ditemui Bupati Lamongan, Yuhronur Effendi. (Moh Mahrus/hen)
Load more