Lamongan, Jawa Timur - Jalan poros yang menghubungkan Kecamatan Sukodadi menuju Kecamatan Kalitengah dan Karanggeneng, tepatnya di Desa Pucangkro, Kecamatan Kalitengah, terendam banjir sepanjang satu setengah kilo meter.
Ketinggian air yang menggenangi jalan poros utama menuju jalur wisata tersebut, mulai dari 50 cm hingga selutut orang dewasa. Selain tergenang banjir, badan jalan juga banyak yang berlubang, sehingga pengendara motor dan mobil banyak yang terperosok di jalan yang berlubang.
Untuk meminimalisir agar pengguna jalan tidak terperosok di jalan yang berlubang, Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan Kabupaten Lamongan, Selasa (25/01/22) memasang rambu tanda bahaya di sejumlah titik jalan poros yang terendam banjir.
Menurut Kasatlantas Polres Lamongan, Akp Aristianto Budi Sutrisno, pemasangan rambu-rambu tanda bahaya ini dilakukan di sejumlah titik yang terdapat lubang di jalan tertutup banjir.
"Kita pasang rambu tanda bahaya dan garis pembatas agar pengendara tidak terperosok di lubang pada jalan yang terendam banjir,” ujar Aris
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lamongan Heru Widi, untuk mengurai kemacetan akibat banyaknya kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang menghindari lubang di jalan yang terendam banjir, Dinas Perhubungan akan memberlakukan satu jalur.
"Sementara akan kita berlakukan satu jalur untuk mengurai kemacetan. Dari arah Paciran ke selatan akan dialihkan menuju Kecamatan Pucuk melewati Desa Sumberwudi, Kecamatan Karanggeneng,” ungkap Heru.
Selain merendam sejumlah jalan poros antar kecamatan, hingga kini banjir akibat luapan sungai Bengawan Njero anak sungai Bengawan Solo masih merendam 6 kecamatan dan 41 desa di Kabupaten Lamongan. Banjir terparah berada di Kecamatan Kalitengah. (Moh Mahrus/hen)
Load more