Malang, tvOnenews.com - DN bocah 7 tahun yang jadi korban penyekapan dan penganiayaan oleh 5 orang keluarganya sendiri di rumah Jalan KH. Malik Dalam Gang Permata Gading, Kelurahan Buring, Kedungkandang, Kota Malang, kini kondisinya mulai membaik, dalam perawatan di ruang inap anak IRNA IV RSUD dr Syaiful Anwar Kota Malang.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto saat dikonfirmasi mengatakan, DN dirawat mulai hari Senin (9/10) di ruang perawatan anak RSSA Kota Malang dan ditangani oleh 3 dokter sekaligus, yakni dokter gizi, dokter tumbuh kembang anak, dan dokter bedah ortopedi.
Dikatakan Danang, DN sudah bisa makan nasi kesukaannya yakni nasi rawon dan sudah bisa jalan-jalan.
“DN sudah bisa makan nasi rawon dan sudah bisa berjalan secara normal, namun tetap dalam pengawasan para dokter," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Bersama Anak Bangsa, Yuning Kartikasari mengatakan untuk kondisi DN selama dalam perawatan sudah bisa diajak berbicara dengan lancer, dan untuk luka baik di bagian wajah, tangan dan kaki sudah mulai mengering.
"DN sudah bisa lancar berbicara kalau diajak berbicara sama ketiga dokter yang menangani," jelas Yuyun.
Bahkan DN, meminta kepada para dokter yang merawatnya agar dirinya setelah sembuh tidak dikembalikan ke tempat asalnya atau rumah yang berada di Buring, karena dirinya masih trauma atas penyiksaan yang dia alami.
"DN sempat mengatakan kepada dokter yang merawatnya agar dirinya tidak dikembalikan ke tempat orang tuanya. DN secara psikologis masih trauma atas kejadian yang menimpa dirinya selama ini," ungkapnya.
Yuyun mengungkapkan, DN masih dalam proses pemulihan baik luka yang dialami maupun trauma secara psikis. Pihaknya masih menunggu dari pihak RSSA maupun kepolisian yang menanganinya.
"Kalau menang sudah sembuh total untuk DN, pihak Yayasan Bersama Anak Bangsa akan koordinasi dengan Pemerintah Kota Malang khususnya Dinsos Kota Malang, pihak Polresta Kota Malang, akan ditempatkan kemana ini DN karena DN tidak mau kembali ke pihak keluarganya lagi," pungkasnya. (eco/hen)
Load more