Batu, tvOnenews.com - Kebakaran hebat yang melanda pasar relokasi Kota Batu pada Kamis (15/6), diduga disebabkan oleh korsleting listrik. Insiden ini terjadi sekitar pukul 07.30 WIB pagi, saat ke tujuh bedak masih belum buka. Api dengan cepat meluas dan menyebabkan kerugian besar bagi pedagang dan pemilik bedak di pasar tersebut.
Laporan awal dari petugas pemadam kebakaran yang segera tiba di lokasi, penyebab kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik di salah satu bedak di area pasar relokasi. Kondisi ini membuat api dengan cepat meluas.
Upaya pemadaman dilakukan dengan segera oleh petugas pemadam kebakaran Kota Batu, dengan menerjunkan dua unit pemadam kebakaran.
Api berhasil dipadamkan setelah satu dua unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkot di terjunkan ke lokasi.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Batu, Supriyanto membenarkan, jika bedak di dalam pasar relokasi terbakar.
"Untuk bedak yang terbakar itu, tempat pedagang unggas, ayam dan ikan hias, jumlah tujuh bedak. Namun, dimiliki tiga orang," ujar Supriyanto.
Ia menduga berdasarkan pemeriksaan awal, dugaan korsleting listrik sangat kuat karena banyaknya peralatan listrik yang terdapat di dalam bedak.
"Dugaan awal penyebab kebakaran dari korsleting listrik, kemungkinan dari di salah bedak," imbuhnya.
Pihak berwenang dalam hal ini dari Polres Batu bersama Labfor Polda Jatim masih melakukan investigasi lebih lanjut.
Sementara Kasatreskrim Polres Batu, AKP Yusi Purwanto menyampaikan, pihak kepolisian belum berani memberikan keterangan terkait penyebab kebakaran pasar relokasi Kota Batu.
"Maaf mas, kami belum bisa menyampaikan penyebabnya, yang jelas kita menunggu hasil dari labfor Polda Jatim,"kata Yusi.
"Hari ini, kita masih melakukan penyelidikan di lokasi kebakaran dengan mendatangkan tim Labfor Polda Jatim. Nanti, kalau hasil Labfor selesai, kita sampaikan perkembangan berikutnya," ujar Yusi.
Sebelumnya insiden kebakaran yang menghanguskan tujuh bedak di pasar relokasi di Jalan Sultan Agung Kota Batu, menimpa para pedagang unggas, burung dan ikan hias dan korban di taksir mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. (eco/gol)
Load more