Pamekasan, tvOnenews.com - Bagian Hisab dan Rukyat (BHR) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jumat (14/04) memprediksi awal bulan 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah/2023 M tidak berbarengan atau tidak sama antara Muhammadiyah dengan Nahdlatul Ulama.
"Kalau Hari Raya Idul Fitri pada 21 April posisi hilal masih jauh, artinya di bawah kriteria visibilitas baru (Imkanur Rukya)," kata Hosen, Ketua Bagian Hisab dan Rukyat (BHR) Pamekasan.
Sementara menurut Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (Mabims), ketinggian hilal pada posisi di 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
"Kalau dari posisi hilal kemungkinan terjadi perbedaan penetapan awal 1 Syawal 1444 H karena pada hari itu kemungkinan belum bisa dilihat," paparnya.
Hosen menambahakan, hal itu masih menunggu hasil rukyatul hilal dan keputusan sidang yang akan digelar pada Kamis (20/04), sekitar pukul 19:00 WIB.
"Kami tim BHR Pamekasan nanti pada Kamis depan juga akan melakukan pemantauan hilal di Observatorium Jokotole IAIN Madura Jalan Raya Tlanakan Pamekasan," pungkasnya.
Pihaknya menghimbau pada umat Islam di Madura khususnya di Pamekasan agar tetap saling menghargai dan menghormati kalau nanti terjadi perbedaan pengaturan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah tahun 2023 Masehi. (vaf/hen)
Load more