Lumajang, tvOnenews.com - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Dalam 6 jam terakhir, gunung tertinggi di Pulau Jawa Itu terekam meluncurkan 10 kali letusan asap berwarna putih kelabu dengan ketinggian antara 300 – 1.200 meter, condong mengarah ke selatan dan tenggara.
Hal tersebut dilaporkan oleh petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru Ghuron Alwi, selama periode pengamatan Senin (3/4/2023) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB.
Selama periode pengamatan tersebut, dilaporkan juga bahwa cuaca berawan dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur laut. Suhu udara 21°C. Secara visual gunung terlihat jelas, asap kawah tidak teramati.
“Teramati 10 kali letusan tinggi asap kurang lebih 300 – 1.200 meter, dengan warna asap putih kelabu condong ke arah tenggara – selatan,” tulis Ghufron.
“Teramati 5 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur kurang lebih 500 - 800 meter ke arah Besuk Kobokan,” tambahnya.
Sementara, pantauan kegempaan seismograf, tercatat telah terjadi 16 kali letusan, amplitudo 14-21 mm, durasi 107-136 detik. 3 kali tremor harmonik, amplitudo 3-6 mm, durasi 176-318 detik. Serta 6 kali tektonik jauh, amplitudo 5-19 mm, S-P : 30 detik, durasi 28-557 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Semeru tetap siaga atau level 3," pungkasnya.
Pada tingkat aktivitas Gunung Semeru yang berada pada level 3 atau siaga, PVMBG Badan Geologi telah mengeluarkan rekomendasi yang harus dipatuhi warga demi pengurangan resiko bencana dan keselamatan bersama.
Berikut ini rekomendasi yang telah dikeluarkan PVMBG, yang harus dipatuhi warga demi keselamatan bersama, di antaranya larangan warga untuk melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Serta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/ree)
Load more