Blitar, tvOnenews.com - Penyebaran Penyakit Lumpi Skin Desiaese (LSD) yang menjangkit sembilan ekor sapi milik peternak di Kabupaten Blitar membuat resah para peternak sapi lainnya. Meski tidak seganas penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), peternak khawatir jika LSD akan menjangkit sapi miliknya.
Nahroni, salah satu peternak di Kecamatan Talun mengeluhkan adanya penyebaran LSD, lantaran ia masih trauma dengan kematian sapi miliknya saat terserang ganasnya virus PMK pada tahun 2022 lalu.
"PMK belum 100 persen selesai sekarang ditambah lagi penyakit baru, saya masih trauma sapi sekandang sakit dan mati akibat PMK," keluhnya pada Selasa (14/3).
Ia menyebutkan, meski tidak mematikan, penyakit LSD atau cacar kulit akan memengaruhi harga jual sapi yang terjangkit.
"Ya takut, harga sapi pasti akan turun kalau sudah terjangkit penyakit itu," tambahnya.
Sementara itu, secara terpisah Kabid Kesmavet Dinas Penernakan Kabupaten Blitar, Nanang Miftahudin mengatakan, dari data dinas peternakan penyakit LDS tercatat ada sembilan ekor sapi yang terjangkit penyakit menular tersebut.
"Alhamdulillah belum ada tambahan jumlah sapi yang terjangkit penyakit LSD, jumlah masih sembilan ekor sapi di lima titik lokasi," jelasnya.
Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar gencar melakukan vaksinasi menyusul adanya temuan kasus penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang sembilan sapi milik peternak di Kabupaten Blitar, Rabu (8/3).
Nanang Miftahudin juga mengatakan, temuan pertama penyakit LSD sekitar satu bulan lalu.
“Sekitar satu bulan lalu kasus pertama kita temukan, kita sudah melakukan penyembelihan terhadap sapi yang terserang penyakit LSD, tujuanya untuk memutus rantai penyebaran penyakit,” jelasnya.
Untuk memutus rantai penularan LSD, petugas juga telah melakukan vaksinasi terhadap sapi di sekitar lokasi, dengan harapan dapat memutus rantai penularan, agar penyakit ini tidak menyebar kepada ternak sehat lainnya.
"Kita sudah lakukan vaksin untuk sapi yang terjangkit dan sapi yang berada di sekitar lokasi. Semoga tidak ada tambahan supaya kami bisa fokus kembali melakukan vaksinasi PKM," pungkasnya.
Dari data Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, ada sembilan hewan ternak yang telah terjangkit LSD. Kasus pertama ditemukan di Kecamatan Gandusari, kemudian petugas kembali menemukan di wilayah Kecamatan Talun, Wates, Binangun dan Panggungrejo Kabupaten Blitar. (min/gol)
Load more