Brebes, Jawa Tengah - RSUD Brebes mulai tidak meresepkan semua obat syrup ke pasien. Hal itu dilakukan hingga ada kepastian hasil penelitian dari Kemenkes dan BPOM. Sementara untuk mengamankan agar obat syrop tidak terjual, ribuan botol obat syrup diamankan di gudang sampai ada kepastian lebih lanjut.
Aktifitas syrop sudah diamankan digudang, terpantau saat para pegawai RSUD di bagian apotik, Kamis (20/10/2022) tengah sibuk mengemas obat syrup sembari melayani pasien
"Biar lebih aman mas, takutnya diberikan ke pasien," ucap salah seorang petugas apotek.
Petugas tersebut meneruskan, ada ribuan botol berbagai jenis yang digudangkan. Obat ini untuk sementara waktu tidak diberikan kepada para pasien.
Saat ditemui, Wadir Bidang Pelayanan RSUD Brebes, dr Aries Suparmiati menjelaskan SpA mengatakan, instruksi menyimpan semua obat syrop ini disampaikan baru hari ini. Hal ini terkait dugaan adanya zat berbahaya yang terkandung dalam cairan obat tersebut.
"Kita selalu update terkait perkembangan dari pemerintah. Saya baru pagi ini berikan informas ke bagain farmasi untuk sementara obat syrup tidak dikeluarkan sampai pemerintah mengeluarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh kemenkes, bppom atau ikatan dokter," ujarnya.
Selama menunggu hasil penelitian itu, lanjur Wadir, pasien akan diberikan obat padanan berbentuk tablet yang dihaluskan atau puyer.
"Jadi sementara obatnya pakai puyer pake tablet yang digerus. Kecuali kalau obat syrop itu tidak ada gantinya, contoh adalah obat kejang epilepsi. Karena kesediaan obat tabletnya tidak ada ya pakai yang cair," pungkasnya.(oso/ppk)
Load more