Cianjur, Jawa Barat - Sebagian pasien korban gempa di RSUD Cimacan memilih untuk bertahan di rumah sakit. Mereka khawatir terjadi gempa susulan di kampungnya dan bingung karena rumah tinggal mereka sudah hancur.
Oma (72) warga Kampung Barukaso, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sudah berada di RSUD Cimacan sejak hari Rabu (24/11/2022) lalu ditemani anaknya. Ia dirawat di ruang rawat karena mengalami luka berat di bagian kaki.
Maman, anak sulung Oma mengatakan ibunya hanya bisa pasrah dan bingung jika harus pulang ke rumah, karena tempat tinggal mereka sudah rata dengan tanah.
"Ya bingung sekarang ibu harus pulang kemana, paling saya bawa pulang ke Cimacan aja," kata Maman kepada wartawan, Jumat (25/11/22).
Selain itu, masih kata Maman ibunya masih trauma apabila kembali terjadi gempa susulan. "Bukan hanya usia tapi posko pengungsian tidak layak makanya mending tinggal sama saya aja dulu," ujarnya.
Direktur Utama RSUD Cimacan, dr. Juliana Aritonang membenarkan adanya pasien korban gempa yang masih tinggal di rumah sakit. Para korban sudah diizinkan pulang tapi karena ada permasalahan tempat tinggal dan trauma maka pihak rumah sakit mempersilahkan.
"Untuk korban yang seperti itu rumah sakit selama ruangan masih mencukupi sih masih kita perbolehkan atau kita sediakan tenda tenda untuk pasien pasien seperti itu." Ujar Juliana.
Untuk bisa menampung warga yang masih bertahan di rumah sakit, saat ini sudah ada tenda-tenda yang bisa menampung. Sementara untuk kebutuhan logistik, juga sudah dapur umum yang didirikan di sebelah rumah sakit. Namun, sambung Juliana apabila nanti ada yg membutuhkan ruang perawatan nanti rumah sakit sudah menyediakan tenda tenda.
"Jadi untuk pasien-pasien yang sudah sembuh yg sudah boleh pulang kita tampung di tenda-tenda," kata Juliana.
(eha/ fis)
Load more