Penonaktifan Kepala BKPSDM tersebut setelah Bupati Jeje menilai, telah terjadi unsur intimidasi terhadap Husein ketika dipanggil untuk dimintai klarifikasi.
"Intimidasi bukan selalu dipukul, dipanggil dimintai keterangan selama enam jam itu juga intimidasi," ucap Jeje Wiradinata kepada awak media.
Jeje menyayangkan terjadinya pemanggilan Husein untuk dimintai klarifikasi. Jeje menilai laporan Husein tersebut seharusnya disikapi dengan menjawab laporan tersebut disertai data.
"Itu bukan pembinaan namanya, lagi pula untuk apa klarifikasi karena hal itu tidak akan menghentikan laporan Husein," kata Jeje.
Terkait dugaan terjadinya pungli, Jeje mengatakan pihaknya sudah membentuk tim untuk menyelidiki pungli yang dipimpin oleh Wakil Bupati Pangandaran.
Sebelumnya, pada Kamis siang Bupati Jeje bertemu empat mata dengan Husein di Pendopo Parigi Pangandaran. Usai pertemuan kedua belah pihak memberikan keterangan pers kepada awak media.
Husein mengaku mengurungkan niatnya untuk mundur dari ASN dan tetap ingin menjadi guru. Bahkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menawarkan Husein untuk pindah mengajar di Bandung. Sementara Bupati Jeje pun berharap Husein bisa tetap mengajar di Kabupaten Pangandaran.
"Kami masih kekurangan guru dan Husein salah satu guru muda yang memiliki talenta lebih dari yang lain, saya berharap Husein bisa tetap di Pangandaran," pungkas Jeje.
Saat ditanya pilihan mengajar, Husein enggan memberikan jawaban. Husein mengaku akan mengurungkan niatnya mundur dari ASN dan masih ingin mengajar.
"Intinya saya tetap ingin menjadi guru," ucap Husein usai bertemu dengan Bupati.(atw/rfi)
Load more