Bangli, Bali - Diduga karena persoalan ekonomi, seorang tokoh agama berinisial IWS (52) ditemukan tewas gantung diri di Desa Penglumbaran, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Bali.
Kasi Humas Polres Bangli, Iptu I Wayan Sarta mengatakan, bahwa korban melakukan bunuh diri karena tekanan ekonomi.
"Motifnya, tekanan ekonomi dan sering jarang pulang, sehingga malu kepada masyarakat karena sebagai tokoh agama jarang bisa menghadiri kegiatan adat," kata Iptu Sarta, Senin (25/7).
Dari keterangan saksi bernama I Wayan Teka, pada hari Minggu (24/7) sekitar pukul 11.00 Wita, mendengar istri korban berteriak minta tolong. Lalu, saksi mendatangi suara yang terdengar di belakang rumah dan setelah saksi sampai di TKP melihat korban sudah dalam keadaan tergantung di palang bambu bangunan semi permanen tempat menjemur pakaian.
Kemudian, saksi memegang korban dengan maksud untuk menyelamatkan. Namun, saksi panik dan lari untuk mengambil pisau dapur untuk memotong kain kamben yang digunakan korban gantung diri. Lalu, datang saksi I Gede Putrayasa membantu menurunkan korban.
Sementara, dari keterangan saksi I Gede Putrayasa pada saat dirinya sedang mencuci motor mendengar suara teriak-teriak minta tolong di sebelah selatan rumahnya, dan dirinya langsung menuju sumber teriakan itu.
"Untuk barang bukti satu helai kain kamben warna putih dengan panjang 155 cm dan satu buah pisau dapur," imbuhnya.
Kemudian, pada sekitar pukul 11.00 Wita pihak kepolisian mendatangi TKP dan dari hasil pemeriksaan medis terdapat bekas jerat pada leher, tidak ada perdarahan, tidak ada ditemukan luka-luka, dan perkiraan meninggal kurang lebih 1 jam serta kondisi tubuh mayat masih hangat.
"Hasil koordinasi dengan pihak keluarga, bahwa keluarga tidak keberatan dan menerima dengan ikhlas meninggalnya korban karena musibah gantung diri, dan tidak menuntut secara hukum serta membuat surat pernyataan keluarga yang telah ditandatangani," ujarnya. (awt/hen)
Load more