Sikka, tvOnenews.com - Nasib malang menimpah Saferius T. Mboe, seorang pemuda berusia 36 tahun, warga dusun Tudu, desa Taunggeo, Pulau Palue, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Betapa tidak, saat hendak melakukan tindakan eliminasi terhadap Hewan Penyebaran Rabies, malah balik diserang Anjing Gila, di Desa Ladolaka, Jumat (19/4/2024) petang.
"Tadi sore ada warga yang digigit anjing yang diduga rabies. Saat korban bersama warga lainnya hendak melakukan eliminasi, malah diserang balik dengan menggigit kedua tangan
korban," kata Camat Palue, Rudolfus Riba.
Dijelaskan Camat Riba, tindakan eliminasi terhadap hewan penyebab rabies ini dilakukan menyusul adanya salah satu warga pulau Palue yang meninggal dua hari lalu akibat digigit anjing rabies.
"Tindakan eliminasi yang kita lakukan di pulau Palue lantaran sudah ada tiga warga yang meninggal dunia akibat digigit anjing rabies. Salah satunya seorang ibu rumah tangga yang kemarin dulu meninggal dunia," jelasnya.
Saat ini, lanjut Camat Palue, populasi hewan penular rabies, khusus anjing, di pulau Palue mencapai 2.057 ekor yang tersebar di delapan desa.
"Dari jumlah HPR yang ada sebagaian besar belum pernah mendapatkan vaksin rabies. Apalagi saat kini sudah 4 warga yang menjadi korban makanya kita ambil tindakan untuk mengeliminasi hewan-hewan tersebut," tegasnya.
Sementara untuk korban, Camat Devi menambahkan, akan dilakukan tindakan rujukan ke Rumah Sakit TC. Hillers Maumere untuk mendapatkan pelayanan Intensif dengan memberikan Vaksin Anti rabies.
"Tindakan yang dilakukan untuk korban hanya sebatas berupa penanganan darurat dengan mencuci lupanya. Korban akan kita rujuk esok ke Maumere, karena di puskesmas Palue tidak ada VAR," terangnya. (ofk/frd)
Load more