Jakarta, tvOnenews.com - Sejumlah orang ormas yang menamakan diri ormas Aliansi Masyarakat Adat Dayak, melakukan aksi unjuk rasa menolak kedatangan Ustaz Abdul Somad alias UAS di depan kantor Bupati Sintang.
Aksi tersebut dilakukan Aliansi Masyarakat Adat Dayak dengan menngeruduk Kantor Bupati Sintang.
Video diduga ormas adat Dayak itu viral setelah beredar luas di media sosial.
Mereka menolak UAS lantaran dinilai sebagai provokator.
"Sekelompok orams yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Adat Dayak melakukan aksi demontrasi depan kantor Bupati Sintang, menolak kedatangan Ustadz Abdul Somad," tulis keteran akun Twitter @never_alonely dalam video viral ini, Senin (4/3/2024).
"Mereka menolak UAS memberikan ceramah karena di anggap memprovikasi masyarakat 29.02.24," sambungnya.
Video ini menuai reaksi warganet.
"Mereka tidak mewakili kami.. mereka dayak kfir. Mereka lh seperti ingin perang," tulis akun @araixxx.
"Inget ga, dulu itu hampir ngga ada cerita cerita beginian, tentram damai. Toleransi tenggang rasa dikedepankan," sahut akun @MagnaSaxxx.
Sementara itu, Puluhan personel Polres Sintang dikerahkan dalam pengamanan aksi unjuk rasa masyarakat di depan Kantor Bupati Sintang, Jumat (1/3) Pagi.
Kapolres Sintang AKBP Dwi Prasetyo Wibowo menyebut aksi tersebut digelar lantaran protes terhadap kedatangan Ustad Abdul Somad atau yang kerap disapa UAS dalam rangka Safari Dakwah di Kabupaten Sintang.
AKBP Dwi Prasetyo mengatakan dalam pengamanan ini pihaknya telah menyiagakan personel di sejumlah titik seputar lokasi unjuk rasa berlangsung.
“Personel sudah kita ploting di dua lokasi, pertama di kantor Bupati Sintang dan selanjutnya ada Taman Entuyut yang menjadi tempat kumpulnya masa sebelum menuju ke Kantor Bupati Sintang” Ujar Kapolres.
Namun untuk memback up pengamanan, Kapolres menjelaskan pihaknya juga menerjunkan personel Brimob ke lokasi unjuk rasa.
“Kita pengamanan ini ada personel Polres dan Polsek yang dikerahkan, selain itu Brimob juga kita turunkan untuk memback up pengamanan di Kantor Bupati” Jelasnya.
Pengetatan keamanan ini sendiri guna mengantisipasi gangguan kamtibmas maupun apabila terjadi tindakan anarkis di lapangan.
“Tentu ada prosedur atau SOP yang berlaku, kita sudah mengingatkan masa sebelumnya agar menghindari berbagai tindakan yang menjurus baik itu anarkis dan verbal yang dapat membuat suana gaduh” Pungkas Kapolres. (ebs)
Load more