tvOnenews.com - Piala Asia 2023 dan Piala Afrika 2023 meninggalkan cerita bahkan setelah turnamen paling bergengsi di Asia dan Afrika tersebut
Piala Asia pun menjadi catatan kelam bagi tiga pelatih yang mengalami pemecatan setelah hasil buruk di Piala Asia.
Beruntung, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong masih selamat karena berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Asia untuk kali pertama dalam sejarah Indonesia.
Berbeda nasib dari Shin Tae-yong yang dielu-elukan untuk mendapatkan perpanjangan kontrak, tiga pelatih ini justru harus angkat kaki bahkan setelah meloloskan tim ke babak semifinal.
Lain cerita dengan Piala Asia, Piala Afrika pun turut memakan korban dengan pemecatan pelatih setelah hasil buruk di Piala Afrika.
Bahkan Pantai Gading yang mencatatkan diri sebagai juara pun harus memecat pelatih ketika menunggu nasib mereka di 16 besar.
Cerita tersebut tak lain dengan hasil mengejutkan yang terjadi di turnamen tersebut. Mengingat banyak tim yang digadang-gadang menjadi juara, justru pulang lebih cepat.
1. Oman - Branko Ivankovic
Oman menjadi tim pertama yang memutuskan untuk memecat pelatih karena tampil buruk di Piala Asia. Adalah pelatih asal Kroasia yang terpaksa angkat kaki atas penampilan buruk Oman di Piala Asia.
Branko Ivankovic dipecat Oman. Dok. AFC
Oman gagal melaju ke babak 16 besar setelah dua hasil imbang dan satu kali kalah. Bahkan Timnas Oman pun dihujat karena dianggap meremehkan Thailand dan Kirgistan.
Sebenarnya, Ivankovic memiliki kontrak sampai akhir Januari 2024 setelah direkrut pada awal Januari 2020 lalu.
Namun alih-alih menunggu kontraknya selesai, PSSI Oman memutuskan untuk langsung memberhentikan Ivankovic setelah Timnas Oman tersisih dari fase grup Piala Asia.
2. Pantai Gading - Jean-Louis Gasset
Siapa sangka juara Piala Afrika, Pantai Gading memecat pelatihnya, Jean-Lpuis Gasset di tengah-tengah penantian penting Timnas Pantai Gading lolos dari fase grup?
Pelatih Pantai Gading, Jean Louis Gasset. Dok. CAF
Berbeda dari suporter Timnas Indonesia yang sabar menunggu hasil Oman kontra Kirgistan, suporter Pantai Gading seperti tak sabar untuk memecat Jean-Louis Gasset.
Sama seperti Timnas Indonesia, Pantai Gading mencatatkan satu kali menang dan dua kali kekalahan. Nasib mereka pun ditentukan di laga terakhir fase grup saat Zambia dikalahkan Maroko.
Di babak 16 besar, Pantai Gading pun dipimpin oleh legenda Pantai Gading, Emerse Fae yang sebelumnya menjadi asisten pelatih bagi Jean-Louis Gasset.
3. Mesir - Rui Vitoria
Mesir mendapatkan kecaman dengan hasil buruk di Piala Afrika. Meski dibela pemain sehebat Mohamed Salah, Mesir tetap mencatatkan tiga hasil seri di fase grup.
Pelatih Mesir, Rui Vitoria dipecat. Dok. CAF Online
Sampai akhirnya Mesir tersisih di babak 16 besar setelah kalah adu penalti dengan skor akhir 1(7)-(8)1 atas kemenangan Kongo.
Pelatih Mesir, Rui Vitoria pun akhirnya dipecat oleh PSSI Mesir setelah Piala Asia selesai. Ternyata tak cukup waktu lama bagi PSSI Mesir untuk mendapatkan pelatih baru, yakni Hossam Hassan.
4. Korea Selatan - Jurgen Klinsmann
Drama Korea ikut terjadi di dunia sepak bola. Korea Selatan pada awalnya dipuja karena berhasil mendapatkan keajaiban di setiap pertandingan.
Korea Selatan pecat Jurgen Klinsmann. Dok. AFC
Sebut saja kunci kemenangan dari Arab Saudi dan Australia yang berasal dari gol telat Korea Selatan. Sayangnya, keajaiban tersebut tak bisa terjadi karena Korea Selatan kalah 2-0 dari Yordania.
Korea Selatan pun langsung membubarkan diri di Qatar karena pemain tim Eropa langsung kembali bergabung. Jurgen Klinsmann pun kembali ke Korea Selatan dan mengaku babak semifinal adalah hasil yang layak untuk Korea Selatan.
Di tengah hujatan pada Jurgen Klinsmann, justru ada laporan soal pemain Timnas Korea, Son Heung-min dan Lee Kang-in yang saling pukul.
Hingga akhirnya KFA alias PSSI-nya Korea Selatan memutus untuk memecat Jurgen Klinsmann pada Jumat (16/2/2024) lalu.
5. Tajikistan - Petar Segrt
Pada waktu yang hampir bersamaan dengan pemecatan Jurgen Klinsmann, Tajikistan pun mengumumkan pemecatan pada pelatihnya, Petar Segrt.
Tajikistan pecat pelatih Petar Segrt. Dok. AFC
Keputusan PSSI Tajikistan untuk memberhentikan Petar Segrt termasuk mengejutkan. Di tangan dingin Petar Segrt, Tajikistan tak hanya berhasil lolos ke Piala Asia untuk kali pertama dalam sejarah tapi juga lolos babak perempatfinal.
Dalam pengumumannya, Tajikistan tak menulis alasan pemecatan mantan pelatih Borneo FC ini dari pelatih kepala Tajikistan. (hfp)
Load more