tvonenews.com – Hari yang memalukan terjadi dalam sejarah gelaran Liga Turki menyusul kejadian pemukulan dan penganiayaan terhadap wasit.
Insiden tersebut terjadi dalam pertandingan pekan ke-15 yang mempertemukan antara kontestan Liga Super Turki yakni tuan rumah Ankaragucu menjamu Rizespor di Stadion Eryaman, Ankara.
Pertandingan yang dipimpin oleh wasit Halil Umut Meler pada mulanya berjalan dengan lancar sebelum gol penyama kedudukan dari tim tamu pada menit ke-97.
Sontak saja hasil terebut tidak memuaskan ofisial maupun para pendukung tim Ankaragucu, termasuk sang presiden klub, Faruk Koca.
Hasil tersebut juga membuat Ankaragucu tidak beranjak dari papan tengah klasemen Liga Super Turki dan hanya meraih sekali kemenangan dalam lima pertandingan terakhir, sementara Rizespor berada tiga tingkat di atasnya.
Atas dasar itu, para penggemar klub Ankaragucu langsung menyerbu lapangan setelah pertandingan usai. Hal itu juga diikuti oleh presiden klub Faruk Koca dan para ofisial tim.
Dalam potongan video yang beredar di media sosial X, terlihat setelah kerumunan penggemar memasuki lapangan, wasit Halil Umut Meler tersungkur ke tanah.
Ia diduga menerima pukulan di wajahnya oleh Faruk Koca yang membuatnya terjatuh. Tidak hanya itu, wasit Halil Umut Meler juga mendapat tendangan sesaat dirinya tersungkur.
Halil Umut Meler kemudian berhasil dievakuasi ke ruang ganti tim oleh pihak kepolisian setempat.
Menanggapi insiden memalukan tersebut, Federasi Sepak Bola Turki (TFF) mengeluarkan pernyataan untuk menangguhkan liga tanpa menentukan batas waktu.
“Federasi Sepak Bola Turki telah memutuskan untuk menangguhkan semua pertandingan di semua liga tanpa batas waktu,” tulis rilis Federasi Sepak Bola Turki di X.
“Klub terkait, pimpinan klub, pejabat klub dan semua pihak yang bersalah menyerang wasit Umut Meler akan dihukum seberat-beratnya,” jelasnya.
Insiden ini tentu mendapat atensi yang tinggi dari berbagai pihak, salah satunya ialah Presiden Turki, Reccep Tayyip Erdogan.
Menurutnya, sepak bola merupakan ajang untuk perdamaian dan persaudaraan, bukan kekerasan.
”Olahraga berarti perdamaian dan persaudaraan. Olahraga tidak sejalan dengan kekerasan. Kami tidak akan pernah membiarkan kekerasan terjadi dalam olahraga Turki,” kata Erdogan dari media sosialnya.
Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya turut angkat bicara mengenai insiden ini. Ia mengonfirmasi bahwa dua orang telah ditahan sebagai bagian dari penyelidikan kasus tersebut. (fer)
Load more