tvOnenews.com - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Ferry Paulus mengatakan butuh Rp100 miliar untuk mengoperasikan Video Assistant Referee (VAR) di Liga 1.
Rencananya, PSSI akan mulai menerapkan VAR di kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu pada pertengahan musim ini.
"Enggak cukup 10 atau 20 miliar, mendekati 100 miliar," kata Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus terkait biaya VAR seusai acara pelantikan pengurus PSSI di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat.
Ferry menambahkan, butuh regulasi sebelum liga menginvestasikan VAR ke 18 stadion yang ada di Indonesia.
Jika dibandingkan dengan Thailand, Singapura, dan Malaysia, lanjut dia, terdapat perbedaan yang cukup signifikan.
Dengan geografis yang relatif berdekatan, Ferry menyebut tidak memerlukan pemancar dengan jumlah banyak.
"Kalau di Thailand itu dengan 16 klub dia punya empat stasiun, kemudian di Malaysia hanya ada enam stasiun, di Singapura itu dua stasiun. Jadi apa namanya semua ada, di semua klub itu ada karena di Indonesia ini geografisnya agak lebar, bandwidth nya juga variatif," kata Ferry Paulus
Demi meningkatkan performa dari bandwith VAR, Ferry menjelaskan, Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak.
Logo Liga 1. Foto: PT LIB.
"Kemarin Ketum (Erick Thohir) juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memperkuat kekuatan sinyal dan bandwidth dan sebagainya. Kalau perlu dibangun tower, itu komitmen Ketua Umum," kata Ferry.
Rencananya PSSI bakal memasang 18 stasiun untuk 18 stadion yang bakal menjadi kandang dari tim-tim yang berlaga di Liga Indonesia ke depannya.
"Kami semua ada di setiap stadion, jadi kami investasi untuk 18 klub. Yang stasiun khusus enggak boleh pindah kandang, tapi memang ada juga beberapa klub, kami juga belum tanda tangan MoU dengan klub terkait persiapan infrastruktur," ungkap Ferry.
Liga 1 dijadwalkan oleh PSSI bakal terselenggara mulai tanggal 1 Juli mendatang, namun untuk sistem penggunaan VAR bakal diterapkan mulai paruh kedua musim 2023-2024. (ant/fan)
Load more