Sebaliknya Davis yang sesungguhnya unggul dalam pertarungan jarak pendek, memainkan peran sebagai lawan yang terkurung. Berulang kali Davis terlihat seolah-olah sedang dalam kondisi tekanan.
Begitu juga sebelum Garcia terjengkang di ronde dua. Davis terus bergerak untuk menghindari pukulan lawan sampai ada satu celah serangan balasan. Hook kiri Davis mendarat di dagu Garcia. Sontak sang lawan terjungkal. Salah satu kelemahan Garcia adalah lemahnya pertahanan. Garcia sering terlambat membuat double cover, akibatnya pukulan Davis yang keras menyungkurkannya.
Meski Gervonta Davis nama dan perilakunya sangat luar biasa, namun di kelas Lightweight, penguasanya adalah Devin Haney, petinju kelahiran (17/11/1998) di Dan Francisco, California. Ia menjuarai seluruh badan tinju dunia.
Haney akan menghadapi pertarungan wajib (20/5/23) melawan Vasily Lomachenko, di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Nevada, Amarika. Lomachencoko saat ini berada di peringkat pertama WBC dan WBO. Sementara di WBA peringkat 4, dan IBF ke-3.
Setelah laga itu, di badan tinju WBA, Haney tidak bisa lagi menghindari Davis. Menurut para pakar, jika keduanya bertemu, akan lebih dahsyat ketimbang Garcia. Haney saat ini juga belum terkalahkan. Dari 29 kali tampil, seluruhnya ia menangkan, dan 15 di antaranya menang KO/TKO.
Kita tunggu saja laga besar itu.... (*)
Load more