Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memprakirakan lima daerah di Kalimantan Timur berpotensi mengalami hujan lebat hingga hujan petir disertai angin kencang pada Minggu dan Senin (18-19/12) sehingga semua pihak diminta mewaspadai dampak buruk yang bisa timbul.
"Peristiwa ini dapat mengakibatkan banjir, sungai meluap, pohon tumbang, dan tanah longsor sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan," ujar Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Ilham Rosihan Fachturoni di Balikpapan, Sabtu (17/12/2022).
Informasi prakiraan cuaca ini pun telah disampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi maupun kabupaten masing-masing agar dapat dilakukan antisipasi untuk meminimalisasi dampaknya ke masyarakat.
Lima daerah yang berpotensi mengalami peristiwa tersebut adalah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Mahakam Ulu, Paser, dan Berau.
Rinciannya adalah di Kabupaten Berau pada Minggu sekitar pukul 20.00 Wita hujan petir diprakirakan terjadi pada dua kecamatan, yakni Kecamatan Kelay dan Segah, sedangkan pada Senin dini hari hujan ringan terjadi di dua kecamatan tersebut.
Kemudian di Kabupaten Paser pada Minggu sekitar pukul 14.00 Wita hujan lebat hingga hujan petir diprakirakan terjadi pada lima kecamatan, yakni Tanah Grogot, Muara Komam, Batu Engau, Kuaro, dan Paser Belengkong.
Kabupaten Kutai Kartanegara pada Minggu sekitar pukul 14.00 Wita hujan petir berpotensi terjadi di Kecamatan Tabang, sedangkan kecamatan lainnya diprakirakan hanya hujan ringan secara berkala hingga Senin dini hari.
Kabupaten Kutai Timur hujan petir berpotensi terjadi pada Minggu sekitar pukul 17.00 Wita di Kecamatan Muara Wahau dan Busang, sedangkan hujan ringan terjadi di hampir semua kecamatan hingga Senin pagi.
"Untuk Kabupaten Mahakam Ulu, pada Minggu sekitar pukul 14.00 Wita, hujan petir diprakirakan terjadi di Kecamatan Laham, kemudian hujan ringan berpotensi terjadi di hampir semua kecamatan hingga Senin dini hari," kata Ilham.(ant/ppk)
Load more