Jakarta - Varian baru dari Omicron, subvarian Omicorn BA.4 maupun BA.5 sudah terdektesi di Indonesia.
Kabar ditemukannya varian Omicron BA.4 dan BA.5 dikonfirmasi langsung oleh Menteri Kesehatan.
Varian baru Omicorn dipastikan menjadi sebab adanya tren kenaikan jumlah kasus Covid-19 saat ini.
"Yang perlu dipahami kenaikan dari kasus disebabkan oleh varian baru jadi kita sudah memastikan penyebab kasus naik pasti adanya varian baru," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengutip Detikcom beberapa waktu lalu.
Sepekan terakhir, kasus positif Covid-19 di Indonesia yang sudah terkonfirmasi mengalami peningkatan.
Rata-rata perhari ada penambahan 500 kasus.
Bukan hanya di Jakarta, penambahan kasus positif Covid-19 juga dialami secara nasional.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, 4 kasus Covid-19 akibat penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang ditemukan di Bali.
Keempat kasus tersebut terdiri dari seorang WNI dan tiga WNA yang merupakan delegasi dari pertemuan The Global Platform Disaster Risk Reduction (GPDRR) di Bali.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril mengatakan, trasmisi subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 mempunyai kemungkinan penyebaran lebih cepat dibanding varian sebelumnya.
Walaupun subvarian tersebut diketahui memiliki tingkat kesakitan rendah pada pasien yang terkonfirmasi positif.
"Dari laporan itu disampaikan bahwa transmisi BA.4 maupun BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dibandingkan subvarian omicron BA.1 dan BA.2.
Kemudian tingkat keparahan dari BA.4 dan BA.5 disampaikan tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah dibandingkan varian omicron lainnya,” kata Syahril dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 10 Juni 2022.
Meski tak menyebabkan kesakitan yang lebih parah dibandingkan varian omciron yang lain, Syahril mengingatkan agar masyarakat perlu mewaspadai adanya immune escape.
Immune escape artinya imunitas seseorang memiliki kemungkinan lolos dari perlindungan kekebalan yang disebabkan oleh infeksi varian omicron.(pdm)
Load more