Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Haris Pertama, menyatakan dukungannya terhadap pencalonan Hakim Agung Kamar Perdata Mahkamah Agung (MA) , Prof. Haswandi sebagai Calon Ketua MA.
"Prof. Haswandi adalah figur yang tepat untuk memimpin MA di era digitalisasi yang semakin pesat", kata Haris dalam keterangan tertulisnya.
Haris menekankan bahwa dunia peradilan saat ini membutuhkan pemimpin yang mampu mengadaptasi perkembangan teknologi.
"Prof. Haswandi adalah tokoh yang sangat paham akan pentingnya digitalisasi dalam lembaga peradilan, pengalaman sebagai hakim lebih dari 35 tahun dan pernah menjabat sebagai Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Ditjen Badilum MA ini sarat pengalaman", ungkapnya.
Pengalaman Prof Haswandi ini, bagi Haris akan membawa MA ke arah yang lebih baik.
"Dengan pengalaman dan keahliannya, saya yakin beliau mampu membawa Mahkamah Agung ke arah yang lebih modern dan transparan", ujarnya.
Lebih lanjut, Haris menyatakan bahwa digitalisasi di lembaga peradilan bukan hanya soal kemudahan akses, namun juga soal akuntabilitas.
"Dengan sistem yang terintegrasi secara digital, masyarakat akan lebih mudah mengakses informasi terkait proses hukum yang berjalan. Hal ini tentunya akan memperkuat transparansi dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan kita," katanya.
Haris juga menambahkan bahwa digitalisasi lembaga peradilan adalah kebutuhan yang mendesak di tengah tuntutan masyarakat akan layanan yang cepat, efisien, dan transparan.
"KNPI mendukung penuh Prof. Haswandi untuk memimpin perubahan ini di Mahkamah Agung," ujarnya.
Haris berharap agar Mahkamah Agung di bawah kepemimpinan Prof. Haswandi nantinya mampu mewujudkan peradilan yang berbasis teknologi informasi.
"Dalam konteks masa depan lembaga peradilan Indonesia, di mana semua proses dapat diakses secara daring dan mengurangi beban birokrasi", tandasnya.
Dukungan ini diharapkan dapat menjadi dorongan kuat bagi pencalonan Prof. Haswandi sebagai Ketua MA.
"Kami dari KNPI akan terus mengawal proses ini dan berharap agar digitalisasi dalam peradilan Indonesia bisa segera terwujud," tutup Haris. (ebs)
Load more