Jakarta, tvOnenews.com - DPRD DKI Jakarta meminta PT Food Station Tjipinang Jaya memperbanyak beras dengan kemasan mini atau 2,5 kilogram agar menjangkau pelanggan dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Sehingga, kalangan MBR bisa menikmati beras berkualitas produksi PT Food Station Tjipinang Jaya. Demikian ditegaskan Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Rasyidi.
Hingga kini, lebih banyak ditemukan kemasan 5 kilogram dengan harga Rp74.500 dan 10 kilogram Rp149.000. Harga itu dinilai cukup mahal bagi kalangan MBR.
“Saya imbau perbanyak produksi kemasan ekonomis, biar bisa dijangkau masyarakat menengah ke bawah,” ujar Rasyidi di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (3/7/2024).
Tak hanya memperbanyak produksi kemasan mini, namun harga yang ditetapkan PT Food Station Tjipinang Jaya diminta tak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
Sesuai Peraturan Bapanas (Perbadan) Nomor 5 Tahun 2024, saat ini HET beras untuk pulau Jawa atau Jakarta yakni Rp12.500 per kilogram untuk beras medium, dan Rp14.900 per kilogram untuk beras premium.
“Saya sampaikan kepada food station, saat harga naik seperti ini, mereka harus jual lebih murah,” ungkap Rasyidi.
Menurut dia, menjual beras dengan harga dibawah HET merupakan hal yang patut dipertimbangkan. Mengingat PT Food Station Tjipinang Jaya adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang memiliki kewajiban memenuhi kebutuhan pangan warga.
“Food station inikan sama dengan Bulog, seharusnya mereka mempersiapkan semua itu. Jangan harga tertinggi, karena memang dia gunakan untuk mensubsidi. Memang mencari keutungan, tapi jangan berlebihan,” tandas Rasyidi. (agr/raa)
Load more