Jakarta, tvOnenews.com - Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta menyebut saat ini banyak pasar tradisional yang makin ditinggalkan pengunjung.
Adapun, salah satu penyebabnya adalah banyak pasar yang dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kondisinya memprihatinkan, rusak, hingga akhirnya ditinggalkan pedagang.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin mencontohkan Pasar Sindang, Koja, Jakarta Utara, yang makin hari sepi pembeli, lantara banyak kios yang tutup dan terkesan tidak terurus.
Dia meminta Perumda Pasar Jaya untuk membangkitkan lagi daya tarik pasar tradisional milik DKI Jakarta dengan revitalisasi sebagai program prioritas dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025 mendatang.
“Pasar Sindang itu parah betul, jadi dari lantai satu dan hampir di semua lantai itu sedikit pedagangnya. Tempatnya acak-acakan, bahkan gelap, orang tidur sembarangan. Maka diperlukan revitalisasi di pasar Sindang,” ungkapnya dalam rapat kerja di gedung DPRD DKI Jakarta, dikutip Rabu (15/5/2024).
Menurutnya, masih ada pasar-pasar lain di Jakarta yang bernasib seperti demikian.
Oleh karena itu, dia mendorong Pasar Jaya untuk membuat trobosan, semisal dikerjasamakan pengelolaannya dengan pihak ketiga.
“Untuk dilakukan perbaikan kondisinya, dari pada didiamkan seperti itu tidak produktif dan juga buruk bagi lingkungan. Dengan begitu bisa mendorong orang datang mau ke pasar tradisional,” terang Suhud.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya DKI Jakarta Agus Hilmawan menargetkan sebanyak 46 pasar dilakukan revitalisasi di tahun 2024.
Untuk saat ini, sudah sembilan pasar yang sudah berjalan dibenahi yakni mulai dari Pasar Palmerah, Sunan Giri, Kramat Jati, Pluit, Mampang, Pasar Santa, Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Enjo dan Pasar Nangka Bogor.
“Pasarnya sudah kita cat semuanya dan pasarnya sudah berubah semuanya termasuk toilet toiletnya juga kita benahi semuanya dan untuk di tahun 2025 program pengecatan juga kita lanjutkan terus. Termasuk revitalisasi dan pembangunan pasar-pasar yang sudah tua,” pungkasnya. (agr/lgn)
Load more