Jakarta, tvOnenews.com - Seorang pengemudi Fortuner viral lantaran bersikap arogan setelah tabrak mobil lain di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan mengaku sebagai adik jenderal TNI.
Sebuah video viral merekam kejadian tersebut, sang pengemudi Fortuner mengaku adik dari jenderal TNI bernama Tony Abrahan.
Namun, nama Tony Abrahan yang disebutkan pengemudi Fortuner viral tidak terdaftar sebagai anggota TNI, apalagi posisi jenderal.
Belakangan terungkap bahwa mobil Fortuner yang viral dengan pelat tersebut terdaftar dengan nama Asep Adang. Ia adalah seorang Purnawirawan TNI.
(Pengemudi Fortuner viral (kiri) Marsda TNI Purn Asep Adang (kanan). Sumber: Istimewa)
Akan tetapi, menurut Asep Adang, mobil yang harusnya terdaftar dengan pelat nomor itu adalah Pajero Sport, bukan Fortuner.
Melalui pernyataannya, Asep Adang mengaku tidak mengenal pengemudi Fortuner viral yang menggunakan pelat nomor atas nama dirinya.
"Nomor dinas TNI 84337-00 merupakan nomor dinas kendaraan operasional kami sehari-hari di Universitas Pertahanan Republik Indonesia sebagai Guru Besar sejak kami pensiun di tahun 2020," kata Asep.
Ia mengaku sangat dirugikan dengan pencatutan pelat nomor TNI yang selama ini digunakan dirinya sebagai kendaraan dinas.
Pihaknya telah melaporkan pengemudi Fortuner viral itu untuk mencapai titik terang dari masalah ini.
(Mobil Fortuner dengan pelat nomor dinas TNI palsu)
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen R Nugraha Gumilar pun angkat bicara soal pengemudi Fortuner viral yang mengaku adik jenderal tersebut.
Rupanya, pelat nomor dinas yang digunakan Fortuner viral mengaku sebagai jenderal TNI adalah palsu.
"Pengemudi arogan yang menggunakan pelat dinas Mabes TNI ternyata pelat dinas palsu," kata Nugraha, dikutip VIVA, Senin (15/4/2024).
Ia pun memastikan bahwa tidak ada hubungan apapun antara pengemudi tersebut dengan TNI, termasuk pengakuannya sebagai adik jenderal.
Sebelumnya TNI sempat melakukan penyelidikan terhadap anggotanya yang diduga berkendara secara arogan itu.
Namun, setelah diselidiki pengemudi Fortuner tersebut adalah warga sipil sehingga penyelidikan dihentikan. (iwh)
Load more