Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas buka suara terkait keputusan pemerintah yang membagikan bansos beras saat Pemilu 2024.
Pembagian bansos selama Pemilu itu menuai kritik karena dianggap sebagai alat untuk menaikan elektabilitas paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan setelah Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima meminta penjelasan kepada Zulhas.
Zulhas menjelaskan masa panen di Indonesia bergeser sehingga para petani tidak menanam beras pada saat itu. Artinya, petani tersebut tidak memiliki stok beras.
“Teman-teman Komisi VI DPR tugasnya memang untuk mengkritisi pemerintah. Buat kami enggak ada masalah. Dulu juga saya begitu,” kata Zulhas saat rapat di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).
“Tapi saya kan bisa menjelaskan, diterima apa tidak terserah bapak. Kalau panen kita bergeser, pak, petani enggak nanem beras. Berarti petani itu enggak punya beras,” sambungnya.
Ketua Umum PAN itu menjelaskan masyarakat banyak yang mengalami kesulitan, sehingga pemerintah harus membagikan bansos.
Dia juga menyebutkan masyarakat juga akan menyerbu anggota DPR bila ikut membagikan bansos.
“Kalau bapak-bapak anggota DPR bagi-bagi beras pasti diserbu. Artinya banyak masyarakat kita banyak yang kesulitan. Oleh karena itu bansos diperlukan apakah pemilu atau tidak pemilu,” ujar Zulhas.
Dia memaparkan jatah bansos juga ditambah, termasuk bantuan el nino yang nilainya mencapai Rp300-Rp400 ribu.
Dirinya menuturkan bila ada keuntungan yang lain terkait Pemilu 2024, maka itu adalah urusan lain.
“Wong rakyatnya enggak nanem padi, enggak panen, pasti enggak punya. Masa karena Pemilu mau kita stop,” tambah Zulhas.(saa/lkf)
Load more