Jakarta, tvOnenews.com - Semua warga Jakarta diminta senantiasa menjaga kesehatan menyusul munculnya cuaca ekstrem yang disebabkan peralihan musim pada Ramadhan 1445 Hijriah.
Ada beberapa penyakit yang berpotensi terjadi saat cuaca ekstrem, seperti demam berdarah dengue (DBD) karena adanya potensi genangan yang menjadi sarang nyamuk.
Hal itu diungkapkan langsung Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, saat dihubungi di Jakarta, Senin (11/3/2024).
"Kondisi cuaca akibat pancaroba bisa berdampak pada kesehatan. Oleh karena itu saya harap warga Jakarta lebih memperhatikan kondisi udara dan cuaca sekitar," kata Heru.
Terkait DBD, Pemprov DKI telah mengambil langkah-langkah antisipatif dengan melibatkan warga melaksanakan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) agar tidak ada daerah yang terjangkit.
Selain itu, di masa pancaroba ini curah hujan yang menurun akan berisiko terjadinya peningkatan polusi udara, yang juga menimbulkan berbagai penyakit.
Oleh karena itu, warga diimbau lebih memperhatikan kondisi udara dan tidak keluar rumah saat polusi udara meningkat kecuali jika dalam keadaan mendesak.
"Kalau terpaksa beraktivitas di luar rumah harus menggunakan masker. Kami dari pemda akan selalu menyiapkan strategi pengendalian pencemaran udara (SPPU) termasuk melakukan kolaborasi lintas sektor," ujar Heru.
Heru juga menyebut pada masa pancaroba juga berpotensi meningkatkan penyakit infeksi saluran pernapasan.
Warga lantasa diingatkan untuk dapat menjaga kesehatan dengan berpegang kepada pedoman "CERDIK" yakni cek kesehatan berkala, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet sehat dan seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres.
Sekaligus semua warga Jakarta perlu mengonsumsi multivitamin untuk menjaga imunitas.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem selama periode pancaroba (peralihan musim) yang diprakirakan berlangsung pada bulan Maret hingga April 2024.
"Selama periode pancaroba, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Minggu (25/2/2024).
Load more