Jakarta, tvOnenews.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menanggapi pernyataan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo terkait untuk membuka data pertahanan mulai dari alutsista dan anggaran untuk Kemhan RI.
Pernyataan itu dilontarkan saat perhetalan debat capres yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2023).
Nusron mengungkap Prabowo yang juga menjabat sebagai Menhan tentu tidak akan mau membuka sesuatu yang menjadi rahasia negara.
"Soal Mas Anies dan Ganjar minta data pertahanan dibuka dan disampaikan dalam debat, jelas Pak Prabowo sebagai Menhan tidak mungkin bersedia, sebab tidak mungkin data alutsista dan jenis yang kita miliki dibuka secara telanjang," ucap Nusron kepada awak media, Jakarta, Selasa (9/1/2024).
Dalam kehidupan negara demokrasi, Nusron menuturkan untuk menjaga kerahasiaan negara menjadi sebuah tantangan tersendiri, sebab pertahanan juga bagian dari kerahasiaan negara dari keberlangsungan negara itu.
Sedangkan, di negara yang demokrasi, transparansi juga menjadi sebuah keharusan.
"Di setiap negara demokratis itu memang selalu ada tegangan antara secret dengan defense dan security. Di satu sisi transparansi penting sebagai bagian dari demokrasi. Namun di sisi lain pertahanan negara juga perlu kerahasian," ungkap Nusron.
Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut, Nusron menjelaskan bahwa proses di legislatif adalah sebuah solusi.
"Karena itu, proses delibrasi di legislatif menjadi titik tengah, dan proses ini yang justru sudah dilakukan. Kita tetap harus transparan dalam kebijakan, namun tidak boleh menelanjangi strategi pertahanan kita," pungkasnya.(raa)
Load more