Jakarta, tvOnenews.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Joanes Joko menemui ribuan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) karena aksi unjuk rasa kian memanas.
Dia mengaku mendapat arahan langsung dari pimpinan untuk menemui para mahasiswa karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kepala Staf KSP Moeldoko sedang berhalangan karena kunjungan kerja di luar negeri.
"Perwakilan teman-teman mahasiswa saya percaya dengan kekuatan kalian. Mahasiswa adalah barisan terpimpin, pimpinan aksi mari kita bertemu, kita bicara bersama," kata dia di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023).
Sementara itu, mahasiswa meminta pihak kepolisian melepaskan ketiga teman mereka yang ditangkap oleh pihak kepolisian karena mencoba menerobos barikade.
"Kita enggak mau gontok-gontokan, lepasin teman-teman kami," ujarnya.
Unjuk rasa berjalan alot, Tenaga Ahli Utama KSP Joanes Joko temui mahasiswa. Dok: Julio Trisaputra-tvOne
Sebelumnya, tiga mahasiswa berasal Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ditangkap polisi karena diduga provokator lantaran tidak mengenakan atribut.
Mahasiswa yang ditangkap oleh pihak kepolisian hanya mengenakan kaos hitam tanpa memakai almamater universitas sebagai identitas.
"Sekali lagi enggak pake seragam almamater, silakan mundur. Cukup-cukup," ujar salah satu polisi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023).
Penangkapan mahasiswa ini pun diduga mencoba menerobos barikade beton.
"Tolong korlap atur massanya, kita tidak memprovokasi, jadi jangan merusak lagi (barikade beton)," kata dia.
"Yang masuk untuk memprovokasi kami, silakan mundur. Silakan mundur nanti akan ada waktunya untuk negosiasi. Silakan mundur," sambung dia.
Kemudian, tidak lama dari itu perwakilan dari mahasiswa untuk audiensi diminta masuk ke dalam area aman.
Namun, berdasarkan pantauan tim tvOnenews.com kurang lebih ada tiga belas mahasiswa yang berhasil menerobos barikade pertama. (agr/nsi)
Load more