Banyuwangi, Jawa Timur - Siswa di SDN 7 Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur, terpaksa belajar di masjid akibat sekolah mereka terisolir. Penyebabnya, jembatan yang menghubungkan sekolah setempat ambrol diterjang banjir.
“Jembatan yang menghubungkan sekolah kami ambrol diterjang banjir, Kamis ( 18/11/2021) lalu. Sehingga, tidak bisa menyeberang dan belajar di masjid,” kata Yami, Kepala SDN 7 Tegalharjo via telepon, Kamis (25/11/2021) siang.
Kegiatan belajar mengajar di masjid ini sudah berlangsung sejak seminggu terakhir. Sekitar 35 siswa menggunakan lantai masjid dan meja seadanya untuk belajar, termasuk buku pelajaran yang digunakan.
“Seluruh buku dan sarana lain tertahan di sekolah yang terisolir. Pihaknya berusaha mengambil buku penting menggunakan alat katrol manual.”
Sekolah yang terisolir ini berada di barat jembatan. Kebetulan, para siswa kebanyakan tinggal di timur jembatan. Termasuk para guru. Sehingga, belajar mengajar di alihkan ke dalam masjid.
Sementara, siswa di barat jembatan tetap bersekolah di dalam kelas. Namun, hanya ditangani satu guru. Kebetulan, tinggalnya di dekat sekolah.
“Kalau yang belajar di masjid ditangani seluruh guru, mulai kelas 1 sampai kelas 6,” tegasnya.
Keterbatasan tempat, kegiatan belajar mengajar pun dilakukan secara bergiliran dari kelas 1 hingga kelas 6. Selain itu, jam belajar pun dibatasi hingga pukul 10.30 WIB. Sementara, kegiatan mengajar para guru tetap berjalan normal.
“ Karena peralatan terbatas, belajarnya semampunya. Pakai makalah online. Yang terpenting, belajar jalan terus,” kata Yami.
Para guru berharap jembatan yang ambrol segera mendapatkan perbaikan. Sehingga, proses belajar mengajar bisa normal lagi.
“Kami sudah laporkan kejadian ini ke Dinas Pendidikan dan instansi terkait,” pungkas Yami. (Happy Oktavia/mii)
Load more