Evikasim menjelaskan bahwa alat itu akan digunakan mengolah sampah, separuh bisa digunakan pupuk, dan separuhnya lagi bisa digunakan sebagai bahan meubel.
"Dengan cara ini DLHK bisa menambah PAD Sinjai, yang mana saat ini dituntut menghasilkan Rp150 juta dari sampah," terangnya.
"Hanya saja, sulit mencapai hal itu, sebab banyak warga dan ada oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sinjai yang tidak taat bayar retribusi sampah. Namun dengan masalah ini, berharap DPRD Sinjai bisa mencarikan solusinya," tutupnya.
( Andi Rahmat / MTR )
Load more